Pada tahun 1939, migrasi orang Jawa ke Suriname dihentikan karena pecahnya Perang Dunia II. S
etelah perang berakhir, Belanda memberikan kesempatan kepada orang-orang Jawa untuk kembali ke Indonesia atau tetap tinggal di Suriname.
Sebagian besar dari mereka memilih untuk tetap tinggal di Suriname karena merasa sudah terbiasa dengan lingkungan dan kondisi hidup di sana.
Namun, sebagian kecil dari mereka memilih untuk kembali ke Indonesia atau pindah ke negara-negara lain seperti Belanda, Prancis, atau Amerika Serikat .
Perbedaan Bahasa
Orang-orang Jawa yang tinggal di Suriname menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa ibu mereka.
Namun, bahasa Jawa yang mereka gunakan berbeda dengan bahasa Jawa yang digunakan di Indonesia.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Pengaruh bahasa-bahasa lain yang digunakan di Suriname, seperti bahasa Belanda, bahasa Sranan (bahasa kreol yang berasal dari bahasa Inggris), bahasa Hindustani (bahasa yang berasal dari India), dan bahasa-bahasa etnis lainnya .
- Kurangnya kontak dengan orang-orang Jawa di Indonesia yang menyebabkan terputusnya perkembangan bahasa Jawa .
- Perbedaan latar belakang sosial dan budaya antara orang-orang Jawa di Suriname dan Indonesia.