Find Us On Social Media :

Kisah Cinta Ken Arok dan Ken Dedes, di Balik Berdirinya Kerajaan Singasari

By Afif Khoirul M, Jumat, 22 September 2023 | 13:45 WIB

Ilustrasi - Kerajaan Singasari.

Baca Juga: Pemberontakan Kediri, Kisah Awal dari Munculnya Kerajaan Majapahit

Namun, upaya Kebo Ijo gagal karena Ken Arok berhasil menghindari serangan keris tersebut.

Ken Arok pun membunuh Kebo Ijo dengan keris Mpu Gandring yang telah selesai dibuat oleh Mpu Gandring sendiri.

Keris Mpu Gandring ternyata memiliki kutukan yang menyebabkan siapa pun yang membunuh dengan keris tersebut akan dibunuh kembali oleh keris tersebut.

Kutukan ini menimpa Ken Arok dan keturunannya hingga beberapa generasi.

Anusapati, anak pertama Ken Arok dan Ken Dedes, membenci ayahnya karena mengetahui bahwa ia adalah pembunuh kakeknya, Tunggul Ametung.

Anusapati pun membunuh Ken Arok dengan keris Mpu Gandring saat ia sedang tidur di istana Tumapel pada tahun 1227¹².

Anusapati kemudian menggantikan ayahnya sebagai raja kedua Singasari dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardhana.

Ia juga memerintahkan adik-adiknya, Mahisa Wonga Teleng dan Tohjaya, untuk meninggalkan istana.

Mahisa Wonga Teleng pergi ke daerah Panjalu (sekarang Ciamis, Jawa Barat) dan mendirikan Kerajaan Panjalu Kediri.

Tohjaya pergi ke daerah Daha (sekarang Kediri) dan mendirikan Kerajaan Daha.

Namun, kutukan keris Mpu Gandring masih berlanjut. T

ohjaya yang tidak terima dengan perlakuan kakaknya, bersekutu dengan Jayakatwang, raja Kediri, untuk menyerang Singasari.

Mereka berhasil membunuh Anusapati dengan keris Mpu Gandring pada tahun 1248.

Tohjaya kemudian naik tahta sebagai raja ketiga Singasari dengan gelar Sri Sarwajala.

Namun, pemerintahan Tohjaya tidak bertahan lama. Rangga Wuni, anak Anusapati dari istri selirnya yang bernama Gayatri Rajapatni, memimpin pasukan Singasari untuk membalas dendam atas kematian ayahnya.