Dari Pengungsi India Hingga Pendiri Kerajaan, Ini Kisah Jayasingawarman dan Tarumanegara

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Kerajaan Tarumanegara.
Ilustrasi - Kerajaan Tarumanegara.

Intisari-online.com - Tarumanegara adalah salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang berdiri pada abad ke-4 Masehi di wilayah Jawa Barat.

Kerajaan ini dikenal sebagai kerajaan Hindu beraliran Wisnu yang memiliki hubungan dagang dengan India, Cina, dan Sriwijaya.

Namun, tahukah Anda siapa pendiri kerajaan ini dan bagaimana awal mula berdirinya?

Menurut prasasti Ciaruteun, yang merupakan salah satu sumber sejarah utama tentang Tarumanegara, pendiri kerajaan ini adalah seorang raja bernama Jayasingawarman.

Ia adalah putra dari seorang bangsawan India yang bernama Dharmayawarman.

Ayahnya berasal dari Wangsa Sailendra yang memerintah di India Selatan pada abad ke-3 Masehi.

Dharmayawarman adalah seorang pengikut setia dari raja India yang bernama Samudragupta.

Namun, ketika Samudragupta meninggal pada tahun 380 Masehi, terjadi perebutan kekuasaan antara putra-putranya.

Dharmayawarman tidak mau terlibat dalam konflik tersebut dan memilih untuk meninggalkan India bersama keluarganya.

Mereka berlayar menuju Nusantara dengan membawa beberapa pengikut dan harta benda.

Setelah melewati beberapa pulau, mereka akhirnya tiba di sebuah desa yang bernama Taruma, yang terletak di tepi Sungai Citarum.

Baca Juga: Mengapa Kerajaaan Sriwijaya Disebut sebagai Kerajaan Maritim? Simak Penjelasan Berikut Ini

Di sana, mereka disambut dengan baik oleh penduduk setempat yang mayoritas beragama Hindu.

Dharmayawarman kemudian menetap di desa Taruma dan menjadi pemimpinnya.

Ia juga mengajarkan ilmu pengetahuan, agama, dan budaya India kepada penduduk desa.

Ia memiliki seorang putra yang bernama Jayasingawarman, yang lahir di desa Taruma pada tahun 382 Masehi.

Jayasingawarman tumbuh menjadi seorang pemuda yang cerdas, gagah, dan berwibawa.

Ia mewarisi bakat kepemimpinan dan keberanian dari ayahnya.

Ia juga belajar banyak tentang ilmu politik, militer, ekonomi, dan agama dari para guru-guru India yang ikut bersama ayahnya.

Ketika Dharmayawarman meninggal pada tahun 395 Masehi, Jayasingawarman menggantikannya sebagai pemimpin desa Taruma.

Kemudian memperluas wilayah kekuasaannya dengan menaklukkan desa-desa lain di sekitarnya.

Ia juga menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan tetangga seperti Sriwijaya dan Kalingga.

Pada tahun 397 Masehi, Jayasingawarman menyatakan dirinya sebagai raja dan mendirikan kerajaan Tarumanegara.

Baca Juga: Raden Patah dan Peranannya dalam Mendirikan Kerajaan Demak, Kerajaan Islam Pertama di Jawa

Nama kerajaan ini berasal dari nama desa Taruma yang menjadi pusat pemerintahannya.

Ia juga mengambil gelar Sri Maharaja atau Ratu Agung.

Jayasingawarman adalah raja pertama dari dinasti Tarumanegara yang berlangsung selama tujuh generasi.

Kemudian memerintah dengan bijaksana dan adil selama 22 tahun hingga tahun 419 Masehi.

Ia meninggalkan beberapa prasasti yang menjadi saksi sejarah tentang keberadaan kerajaan Tarumanegara.

Salah satu prasasti yang paling terkenal adalah prasasti Ciaruteun, yang terletak di Bogor.

Prasasti ini berisi tentang jejak kaki Jayasingawarman yang dibuat sebagai tanda penghormatan kepada dewa Wisnu.

Prasasti ini juga menyebutkan bahwa Jayasingawarman adalah keturunan dari dewa Wisnu.

Jayasingawarman digantikan oleh putranya yang bernama Dharmawisnuwardhana, yang melanjutkan pembangunan dan kemajuan kerajaan Tarumanegara.

Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Purnawarman, yang merupakan raja keempat dari dinasti Tarumanegara.

Demikianlah kisah Jayasingawarman dan Tarumanegara, yang merupakan salah satu bagian penting dari sejarah Nusantara.

Kerajaan ini menjadi bukti bahwa Nusantara sudah memiliki peradaban yang maju sejak zaman kuno.

Kerajaan ini juga menjadi sumber inspirasi bagi kerajaan-kerajaan lain yang muncul di kemudian hari.

Artikel Terkait