Find Us On Social Media :

7 Peninggalan Kerajaan Kutai, Ada Saksi Kesengsemnya Pangeran Cina pada Putri Nusantara

By Ade S, Selasa, 5 September 2023 | 09:03 WIB

Patung Lembuswana di depan Museum Mulawarman, Tenggarong - Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Temukan 7 peninggalan Kerajaan Kutai yang menarik dan bersejarah, mulai dari kalung emas hingga prasasti kuno.

Intisari-Online.com - Kerajaan Kutai adalah salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang memiliki banyak peninggalan yang menawan.

Benda-benda ini tidak hanya menjadi bukti keberadaan kerajaan ini, tetapi juga mengandung cerita-cerita yang menggugah.

Apa saja peninggalan Kerajaan Kutai yang bisa kita lihat hingga kini? Bagaimana kisah di baliknya?

Simak ulasan berikut ini untuk mengetahuinya.

Sejarah Singkat Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai Martadipura adalah salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang berdiri sekitar abad ke-4 Masehi.

Kerajaan ini memiliki hubungan erat dengan India bagian selatan, terutama dalam hal agama, bahasa, dan budaya.

Nama ‘Kutai’ sendiri berasal dari sebuah prasasti kuno yang disebut Yupa, yang ditemukan oleh para arkeolog di daerah Muara Kaman, Kalimantan Timur.

Prasasti Yupa merupakan sumber utama informasi tentang sejarah Kerajaan Kutai.

Dari prasasti ini, kita dapat mengetahui nama-nama raja yang pernah memerintah kerajaan ini, mulai dari Maharaja Kudungga yang dianggap sebagai pendirinya, hingga Maharaja Mulawarman yang menjadi raja paling terkenal dan sukses.

Baca Juga: Salah Satunya Hanya Boleh Dimiliki dalam Bentuk Replika, Inilah 7 Peninggalan Kerajaan Kutai

Hampir semua raja Kutai memiliki akhiran ‘Warman’ di belakang namanya, yang berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ‘pelindung’.

Maharaja Mulawarman adalah raja Kutai yang paling banyak disebutkan dalam Prasasti Yupa.

Raja yang dikenal bijaksana, adil, dan murah hati ini berhasil membawa kerajaan dan rakyatnya ke arah kemakmuran dan kesejahteraan.

Salah satu buktinya adalah upacara pengorbanan emas yang dilakukan oleh Mulawarman sebagai bentuk penghormatan kepada para dewa dan pemberian hadiah kepada para pendeta dan rakyatnya.

Jumlah emas yang dikorbankan sangat besar dan mencerminkan kekayaan kerajaan ini.

Namun, kejayaan Kerajaan Kutai Martadipura tidak bertahan lama setelah wafatnya Maharaja Mulawarman.

Raja-raja selanjutnya tidak mampu mempertahankan kestabilan dan kekuatan kerajaan ini.

Banyak konflik internal dan eksternal yang mengancam eksistensi kerajaan ini.

Pada abad ke-13, terjadi pertempuran sengit antara Kerajaan Kutai Martadipura yang beragama Hindu dan Kerajaan Kutai Kartanegara yang beragama Islam.

Pertempuran ini dimenangkan oleh Aji Pangeran Anum Panji Mendapa dari Kutai Kartanegara, yang berhasil mengalahkan Maharaja Dharma Setia dari Kutai Martadipura.

Dengan demikian, berakhirlah riwayat Kerajaan Kutai Martadipura sebagai salah satu kerajaan tertua di Nusantara.

Baca Juga: Bagaimana Kondisi Kerajaan Kutai Ketika Dipimpin oleh Raja Mulawarman?

Peninggalan Kerajaan Kutai

1. Kalung Ciwa

Kalung Ciwa adalah perhiasan kerajaan yang terbuat dari emas dan memiliki bentuk seperti lingkaran.

Kalung ini ditemukan pertama kali di sekitar Danau Lipan, Muara Kaman pada tahun 1890, saat Sultan Aji Muhammad Sulaiman berkuasa.

Hingga kini, kalung ini masih digunakan sebagai atribut penobatan sultan baru.

2. Kalung Uncal

Kalung Uncal adalah kalung emas yang memiliki bobot 170 gram dan dihiasi dengan liontin yang bergambar adegan dari kisah Ramayana.

Kalung ini menjadi lambang dari Kerajaan Kutai Kartanegara yang menggantikan Kutai Martadipura setelah berhasil mengalahkannya dalam peperangan.

Para Sultan Kartanegara wajib memakai kalung ini sebagai tanda kebesaran mereka.

3. Kering Bukit Kang

Kering Bukit Kang adalah keris yang menjadi milik Permaisuri Aji Putri Karang Melenu, istri dari raja Kutai Kartanegara yang pertama.

Menurut legenda, permaisuri ini ditemukan dalam sebuah gong yang hanyut di atas bambu bersama dengan seorang anak perempuan, telur ayam, dan sebilah keris.

Keris inilah yang kemudian dikenal sebagai Kering Bukit Kang.

4. Ketopong Sultan

Ketopong Sultan adalah mahkota yang dipakai oleh sultan Kerajaan Kutai, yang terbuat dari emas dengan berat sekitar 1,98 kg.

Mahkota ini ditemukan di wilayah Muara Kaman pada tahun 1890 bersama dengan beberapa peninggalan lainnya.

Mahkota ini kini disimpan di Museum Nasional dan menjadi salah satu benda bersejarah yang menarik untuk dilihat.

5. Kura-Kura Emas

Kura-Kura Emas adalah benda kecil yang berbentuk seperti kura-kura dan terbuat dari emas.

Benda ini ditemukan di area Long Lalang, hulu Sungai Mahakam dan ukurannya setengah kepalan tangan.

Benda ini merupakan hadiah dari Kerajaan Cina untuk Aji Bidara Putih, putri dari Kerajaan Kutai, sebagai bukti keseriusan pangeran Cina untuk melamarnya.

6. Pedang Sultan Kutai

Pedang Sultan Kutai atau Pedang Kalimantan adalah pedang yang terbuat dari emas dan batu mulia, yang berasal dari abad ke-13.

Pedang ini memiliki gagang yang berukir harimau dan dihiasi dengan batu mulia khas Kalimantan.

Ujung pedangnya juga memiliki hiasan berupa buaya, sementara sarung pedangnya memiliki ornamen-ornamen unik.

Pedang ini juga bisa dilihat di Museum Nasional bersama dengan Prasasti Yupa.

7. Prasasti Yupa

Prasasti Yupa adalah tujuh buah prasasti yang berwujud tiang batu, yang ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.

Prasasti ini menceritakan tentang sejarah Kerajaan Kutai Martadipura, kerajaan Hindu tertua di Nusantara yang berlokasi di Muara Kaman, hulu Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.

Prasasti ini mengungkapkan latar belakang kerajaan ini berdasarkan kehidupan politik, sosial, dan budaya para raja-raja Kutai.

Itulah 7 peninggalan Kerajaan Kutai yang bisa kita nikmati sebagai warisan budaya bangsa. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang peninggalan Kerajaan Kutai.

Baca Juga: Asal Usul Kerajaan Kutai, Pengaruh India dan Hindu dalam Kebudayaan Nusantara