Find Us On Social Media :

Apakah yang Menjadi Perbedaan Cara Pandang para Pendiri Bangsa Mengenai Dasar Negara Indonesia?

By Ade S, Jumat, 28 Juli 2023 | 07:03 WIB

Ilustrasi Garuda Pancasila.Artikel ini membahas apakah yang menjadi perbedaan cara pandang para pendiri bangsa mengenai dasar negara Indonesia.

  1. Peri Kebangsaan
  2. Peri Kemanusiaan
  3. Peri Ketuhanan
  4. Peri Kerakyatan
  5. Kesejahteraan Rakyat

Sementara lima butir lisannya adalah:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
  3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Sementara Soepomo adalah seorang ahli hukum yang juga dikenal sebagai arsitek Undang-undang Dasar 1945. Ia mengusulkan lima prinsip sebagai dasar negara, yaitu:

  1. Persatuan
  2. Kekeluargaan
  3. Keseimbangan lahir batin
  4. Musyawarah
  5. Keadilan rakyat

Tokoh perumus dasar negara yang terakhir adalah, Soekarno, Presiden pertama Indonesia yang juga ikut serta merumuskan dasar negara. Ia mengusulkan lima sila sebagai dasar negara, yaitu:

  1. Kebangsaan Indonesia
  2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
  3. Mufakat atau Demokrasi
  4. Kesejahteraan sosial
  5. Ketuhanan yang Maha Esa

Dari ketiga rumusan dasar negara tersebut, akhirnya dipilihlah rumusan Soekarno sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Rumusan ini kemudian dikenal sebagai Pancasila.

Apakah yang Menjadi Perbedaan Cara Pandang para Pendiri Bangsa Mengenai Dasar Negara Indonesia?

Para pendiri bangsa Indonesia memiliki berbagai pandangan dan usulan mengenai dasar negara yang akan menjadi landasan bagi kemerdekaan dan kemajuan bangsa.

Namun, di balik kesamaan tersebut, terdapat beberapa perbedaan cara pandang yang dapat kita temukan di bawah ini:

Baca Juga: Memaknai Proses Perancangan dan Isi dari Rumusan Dasar Negara yang Bernama Mukadimah Hukum Dasar atau Piagam Jakarta

Perbedaan pertama adalah mengenai urutan dasar negara.

Para pendiri bangsa menyampaikan masing-masing lima butir rumusan dasar negara, namun urutannya berbeda-beda.

Misalnya, Moh Yamin menempatkan peri kebangsaan sebagai butir pertama, sedangkan Soepomo dan Soekarno menempatkan persatuan dan nasionalisme sebagai butir kedua.

Perbedaan kedua adalah mengenai diksi dan rumusan kalimat.