Find Us On Social Media :

Kisah Tragis Permintaan Bantuan Mataram kepada VOC, Awal Mula Penjajahan Belanda di Indonesia

By Afif Khoirul M, Senin, 24 Juli 2023 | 08:45 WIB

Ilustrasi - Amangkurat III Raja mataram yang berakhir di tangan VOC.

Hak VOC untuk membeli beras sebanyak maunya, pembenaran monopoli VOC atas impor candu dan wastra, pengiriman beras dari Mataram kepada VOC sebanyak 800 koyan (sekitar 1 300 ton) setiap tahun dengan cuma-cuma selama 25 tahun.

Lalu penempatan kembali suatu garnisun VOC di Kartasura yang dibiayai Susuhunan, dan larangan untuk orang Jawa berlayar ke sebelah timur Lombok, ke sebelah utara Kalimantan dan ke sebelah barat Lampung.

Perjanjian-perjanjian ini dibuat antara tahun 1677 dan 1705.

Akibat permintaan bantuan Mataram kepada VOC sangat fatal bagi kedaulatan Mataram.

Wilayah kerajaan menyempit akibat aneksasi yang dilakukan VOC.

Ekonomi kerajaan terpuruk akibat monopoli perdagangan dan beban hutang yang menumpuk.

Kekuasaan kerajaan tergantung pada campur tangan VOC.

Rakyat kerajaan menderita akibat kelaparan dan penindasan.

Pemberontakan-pemberontakan terus muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan-kebijakan yang tidak adil.

Pada akhirnya, Mataram harus rela dibagi menjadi dua kerajaan pada tahun 1755 melalui Perjanjian Giyanti, yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.

Kisah tragis permintaan bantuan Mataram kepada VOC ini merupakan awal mula penjajahan Belanda di Indonesia.

Baca Juga: Letak Geografis Kerajaan Mataram Kuno, Ada Dua Gegara Letusan Merapi

Dari sini kita dapat belajar bahwa permintaan bantuan dari pihak asing tidak selalu membawa manfaat, tetapi bisa jadi malah membawa petaka bagi bangsa kita sendiri.