Find Us On Social Media :

Kisah Tragis Permintaan Bantuan Mataram kepada VOC, Awal Mula Penjajahan Belanda di Indonesia

By Afif Khoirul M, Senin, 24 Juli 2023 | 08:45 WIB

Ilustrasi - Amangkurat III Raja mataram yang berakhir di tangan VOC.

Intisari-online.com - Kerajaan Mataram Islam adalah salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Pulau Jawa.

Pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645), Mataram mencapai puncak kejayaannya dengan menguasai hampir seluruh wilayah Jawa, Bali, dan Madura.

Namun, setelah Sultan Agung wafat, Mataram mengalami kemunduran akibat adanya campur tangan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) atau Perusahaan Hindia Timur Belanda di dalam urusan politik kerajaan.

Permintaan bantuan Mataram kepada VOC bermula dari adanya pemberontakan yang dipimpin oleh Trunajaya.

Ia seorang bangsawan Madura yang tidak puas dengan kebijakan Amangkurat I, putra dan pengganti Sultan Agung.

Pemberontakan ini meletus pada tahun 1675 dan berhasil merebut ibu kota Mataram, Plered.

Amangkurat I terpaksa melarikan diri dan meninggal dalam perjalanan menuju Batavia untuk meminta bantuan VOC.

Putranya, Amangkurat II, meneruskan permintaan bantuan tersebut dengan harapan dapat mengembalikan kekuasaannya.

Proses permintaan bantuan Mataram kepada VOC tidak berlangsung mudah.

VOC menuntut sejumlah imbalan yang sangat merugikan bagi Mataram.

Seperti pengakuan atas batas wilayah Batavia yang mencakup wilayah Parahyangan, pengakuan Cirebon sebagai protektorat VOC, pelepasan pengaruh Madura bagian timur, pengakuan kekuasaan VOC atas Semarang.

Baca Juga: Pemberontakan Sunan Kuning dan Perjanjian Giyanti, Dua Penyebab Utama Pemindahan Ibu Kota Mataram dari Kartasura ke Surakarta