Find Us On Social Media :

Perpaduan 4 Budaya, Inilah Kejawen, Kebudayaan yang Lahir pada Masa Kerajaan Mataram

By Ade S, Senin, 17 Juli 2023 | 11:03 WIB

Pada Masa Kerajaan Mataram, lahirlah kebudayaan Kejawen yang merupakan perpaduan beberapa budaya.

Sayangnya, Kejawen kini mulai ditinggalkan, dan bahkan dianggap kuno oleh sebagian orang.

Namun demikian, masih ada banyak masyarakat Jawa yang melaksanakan tradisi-tradisi Kejawen hingga saat ini.

Misalnya saja ritual nyadran, mitoni, tedhak siten, dan wetonan. Nyadran adalah upacara ziarah ke makam-makam dan menabur bunga sebelum bulan Puasa tiba.

Lalu ada mitoni. Tradisi ini untuk wanita hamil anak pertama di usia kandungan tujuh bulan.

Ada ritual siraman sebagai bagian dari tradisi ini. Kemudian ada tedhak siten, yaitu ritual untuk mempersiapkan anak agar bisa hidup dengan benar dan sukses di masa depan.

Selain itu ada juga wetonan yang mirip dengan ulang tahun. Bedanya, wetonan bisa dilakukan sampai 10 kali dalam setahun. Wetonan dilakukan berdasarkan penanggalan kalender Jawa.

Sekarang banyak tradisi Kejawen yang masih dilakukan oleh orang Jawa, selain tentu saja diwariskan secara turun-temurun. Namun kadang mereka lupa akan makna filosofis dari Kejawen itu sendiri.

Sehingga mereka melakukan tradisi Kejawen tapi hanya sebagai kebiasaan orang Jawa saja. Oleh karena itu, sebagai generasi muda bangsa ini, kita harus terus melestarikan dan bangga dengan adat istiadat khas Indonesia.

Kejawen memang sangat identik dengan adat istiadat orang Jawa. Itulah mengapa, meskipun Kejawen sudah banyak ditinggalkan, beberapa tradisi yang ada dalam Kejawen masih bertahan di masyarakat sampai sekarang.

Demikian penjelasan tentang kebudayaan Kejawen dari masa Kerajaan Mataram yang merupakan perpaduan beberapa budaya. Semoga menambah wawasan Anda tentang budaya di Indonesia.

Baca Juga: Pengaruh Islam dalam Bidang Kesenian yang Mempercepat Proses Islamisasi Seperti Terjadi di Kerajaan Mataram