Menyakitkan, Ternyata Inilah Sosok Pembisik Habibie yang Picu Pemecatan Prabowo dari Pangkostrad

Ade S

Penulis

Foto yang mengabadikan momen Pangab Wiranto memecat Prabowo dari militer.

Intisari-Online.com -Salah satu momen yang paling tidak terlupakan dari peristiwa reformasi 1998 adalah pemecatan Prabowo Subianto dari jabtanjabatan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Maklum, keputusan tentang pencopotan tersebut dinilai diambil dengan sangat tergesa-gesa.

Habibie, yang baru saja dilantik sebagai Presiden ketiga Indonesia, menggantikan Soeharto yang lengser, langsung mengambil keputusan besar tersebut.

Hanya berselang sehari setelah pelantikannya, pada 22 Mei 1998, Habibie nekat untuk memutus karier cemerlang Prabowo Subianto di korps militer Indonesia.

Penyebabnya? Sebuah bisikan dari sosok besar saat itu!

Siapakah sosok yang dimaksud? Apa pula bisikan yang disampaikannya kepada Habibie? Temukan jawabannya dalam ulasan berikut ini.

Pemecatan Prabowo

Usai dilantik, Habibie mencopotPrabowo dari posisinya sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), pada tanggal 23 Mei 1998.

Padahal, saat itu Habibie mengaku bahwa dirinya merasa was-was terhadap dampak dari keputusan besar yang ia ambil itu.

“Bagaimana sikap dan tanggapan Pak Harto mengenai kebijakan saya menghentikan Prabowo dari jabatannya sebagai Pangkostrad? Apakah Beliau tersinggung dan menugaskan menantunya untuk bertemu saya,” tulis Habibie dalam buku Detik-detik yang Menentukan. Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi (2006), seperti dikutip dari kompas.com.

Baca Juga: Hari Ini Seperempat Abad Silam, Habibie Nekat Pecat Prabowo, Picu Peristiwa Mencekam Ini di Istana

Meski mengaku khawatir, untuk tidak menyebutnya ketakutan, Habibie pada kenyataannya mendesak pemecatan Prabowo dilakukan sesegera mungkin.

Bahkan, disebutkan bahwa saat itu Habibie ingin pemecatan Prabowo harus sudah dilakukan sebelum matahari terbenam.

Hal itu terungkap usai sebuah arsip Kedutaan Besar Amerika Serikat kembali dibuka pada 2018.

“Sebelum matahari terbenam,” tegas Habibie kepada Wiranto yang kala itu mengemban jabatan sebagai Panglima Abri (Pangab).

“Siapa yang akan mengganti?” tanya Wiranto. “Terserah Pangab,” pungkas Habibie.

Debat Habibie-Prabowo

Sebelum resmi diumumkan, nyatanya keputusantersebutsudah terlanjut terdengar oleh Prabowo.

Tanpa pikir panjang, Prabowo lansgung mendatangi Habibie di Istana Merdeka untuk menanyakan alasan pemberhentiannya dari Pangkostrad.

Sebuah kabar yang membuat Habibie merasa cemas karena khawatir Prabowo membawa senjata saat bertemu dengannya.

Keduanya pun akhirnya bertemu dan berbincang dengan nada tinggi menggunakan bahasa Inggris

Prabowo mengatakan bahwa pemberhentiannya adalah suatu penghinaan bagi keluarga dan mertua Soeharto.

Baca Juga: Di Balik Peristiwa Gibran Jamu Prabowo: Saya Cuma Makan Sama Menteri, Bocil Kaya Gue Emangnya Bisa Bikin Manuver Apa?

“Ini suatu penghinaan bagi keluarga saya dan keluarga mertua saya Presiden Soeharto. Anda telah memecat saya sebagai Pangkostrad,” kata Prabowo, seperti yang ditulis Habibie.

Dalam kesempatan inilah Habibie kemudian mengungkapkan alasannya memecat Prabowo karena sebuah "bisikan"

Bisikan Wiranto

Bisikan yang dimaksud adalah informasi yang menyebutkan bahwa ada gerakan pasukan Kostrad ke arah Istana Merdeka.

Beberapa dari pasukan Kostrad tersebut bahkan disebut-sebut sudah terlihat berada di sekitar kediaman Habibie.

Gerakan tersebut disebut-sebut mengarah pada rencana untuk mengudeta Habibie yang baru saja dilantik.

Lalu dari siapa Habibie mendengar bisikan tentang gerakan pasukan Kostrad tersebut?

Tidak lain dan tidak bukan adalah dari Wiranto.

Sebuah laporan yang membuat Habibie menyimpulkan bahwa“Pangkostrad (Prabowo) bertindak sendiri tanpa sepengetahuan Pangab.”

Prabowo sendiri mengaku bahwa informasi tentang keberadaan pasukan tersebut memang benar.

Namun, menurut Prabowo, tujuannya adalah untuk melindungi Presiden, bukan untuk melakukan kudeta.

Sebuah pernyataan yang justru dipertanyakan kembali oleh Habibie karena menilai tugas pengamanan bukan ada pada pasukan Kostrad.

Mendengar jawaban tersebut, Prabowo pun murka dan menyebut Habibie "naif".

"Presiden apa Anda? Anda naif!" jawab Prabowo saat itu.

"Masa bodoh, saya Presiden dan harus membereskan keadaan bangsa dan negara yang memprihatinkan," balas Habibie.

Baca Juga: Jamu Prabowo Yang Maju Capres 2024 Makan Malam, Gibran Langsung Dipanggil PDI Perjuangan

Artikel Terkait