Find Us On Social Media :

Cukup Sekali Ekspedisi, Sosok Ini Jadi Orang Inggris Pertama Yang Temukan Nusantara

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 18 Mei 2023 | 15:33 WIB

Francis Drake merupakan sosok pelaut Inggris pertama yang menemukan Indonesia. Jasanya diakui Ratu Elizabeth I.

Francis Drake merupakan sosok pelaut Inggris pertama yang menemukan Indonesia. Jasanya diakui Ratu Elizabeth I.

Intisari-Online.com - Portugis memang menjadi bangsa Eropa pertama yang singgah di Nusantara.

Meski begitu, keberadaan pelaut Inggris juga tak bisa dikesampingkan begitu saja.

Sosok Inggris pertama yang menginjakkan kaki di Nusantara adalah Francis Drake.

Keberhasilannya itu membuahkan gelar bangsawan dari Ratu Victoria.

Bagaimana sepak terjang Francis Drake hingga bisa menemukan Indonesia?

Inggris mulai mengikuti bangsa Eropa lainnya melakukan penjelajahan ke dunia Timur sejak era Ratu Elizabeth I.

Itu adalah antara tahun 1560-an hingga 1580-an.

Salah satu penjelajah terkenal di masa itu adalah Francis Drake.

Yang menarik, Drake mengililingi dunia hanya dalam satu ekspedisi.

Dia juga yang pertama yang menyelesaikan pelayaran sebagai kapten saat memimpin ekspedisi tersebut.

Seperti disebut di awal, Francis Drake juga orang Inggris pertama yang berusaha mencari dan menemukan wilayah Indonesia.

Awal kehidupan Francis Drake diperkirakan lahir antara tahun 1540 hingga 1544 di Devonshire, Inggris.

Dia tumbuh besar di Plymouth bersama keluarga Hawkins, kerabatnya yang bekerja sebagai seorang pedagang dan bajak laut.

Saat usianya 18 tahun, Francis Drake untuk pertama kalinya diajak berlayar bersama dan mendapatkan kapalnya sendiri sekitar tahun 1560-an. 

Lalu, pada 1567, Francis Drake bersama sepupunya, John Hawkins, berlayar menuju Afrika untuk melakukan perdagangan budak secara ilegal.

Konon, setelah itu, mereka akan menjual para budak tersebut.

Namun, sebelum melakukannya, mereka mendapatkan serangan dari tentara Spanyol di Pelabuhan San JUan de Ulua, Meksiko.

Akibatnya, banyak rekan mereka yang tewas, sehingga Francis Drake menjadi sangat benci terhadap Kerajaan Spanyol.

Sepak terjang Francis Drake dalam dunia pelayaran pun ternyata menarik perhatian Ratu Elizabeth I, yang kemudian memberikannya kapal perang dan hak untuk menjarah kapal-kapal Spanyol di Karibia.

Terhitung sejak 1572, Francis Drake telah banyak menjarah kapal-kapal Spanyol di sekitar Panama dan kembali ke Inggris dengan sejumlah besar harta rampasan.

Sepulangnya ke Inggris, nama Francis Drake semakin populer hingga akhirnya ia dipilih sebagai pemimpin ekspedisi yang bertujuan untuk melawan Spanyol di sepanjang pantai Amerika Selatan tahun 1577.

Selain bertugas untuk memerangi Spanyol, Francis Drake juga ditugaskan untuk mencari jalur pelayaran rempah-rempah.

Dengan menggunakan kapalnya yang diberi nama Golden Hind, Francis Drake memulai pelayarannya dan berhasil sampai di Peru dan Chili.

Francis Drake terus mengarungi samudera sampai akhirnya mencapai Pasifik, Filipina, dan membeli rempah-rempah di Kepulauan Maluku sekitar pertengahan tahun 1579.

Dari Indonesia, Francis Drake mengarahkan kapalnya menuju barat hingga mencapai Tanjung Harapan dan tiba kembali di Inggris pada pertengahan September 1580.

Setelah berhasil menyelesaikan misinya tersebut, Francis Drake dianugerahi gelar bangsawan oleh Ratu Elizabeth I.

Selain itu, ia juga diangkat menjadi walikota Plymouth dan menjadi anggota House of Commons.

Lebih lanjut, Francis Drake juga menjadi pelaut inggris pertama yang berhasil mengelilingi dunia.

Pada 1589, Ratu Elizabeth I meminta Francis Drake untuk membantu pemberontakan Portugis di Lisbon dalam melawan Spanyol.

Akan tetapi, kali ini Francis Drake gagal menyelesaikan misinya.

Sekembalinya ke Inggris, Francis Drake kembali menjalankan tugasnya sebagai walikota.

Kemudian, pada 1596, Francis Drake kembali ditugaskan oleh Ratu Elizabeth I untuk menjarah armada Spanyol di perairan Amerika.

Pada pelayarannya kali ini, serangan Francis Drake berhasil ditangkis oleh Spanyol dan ia justru terkena disentri.

Pada akhirnya, Francis Drake meninggal dunia pada akhir Januari 1596 di laut lepas Pantai Panama dan jasadnya dibuang ke laut.