Find Us On Social Media :

Babak Belur Diserbu Pasukan Trunojoyo, Raja Mataram Islam Amangkurat I Kabur Ke Tempat Ini Hingga Tewas

By Afif Khoirul M, Minggu, 7 Mei 2023 | 07:40 WIB

Ilustrasi - Pemberontakan Trunojoyi

Jenazahnya dimakamkan di desa tersebut dengan upacara sederhana.

Sementara itu, Pangeran Adipati Anom yang seharusnya menggantikan ayahnya sebagai raja Mataram menjadi bingung dan takut.

Ia tidak berani menghadapi Trunojoyo yang telah merebut takhtanya dan juga tidak mau tunduk kepada VOC yang menuntut pengakuan atas perjanjian-perjanjian sebelumnya.

Akhirnya, ia memilih untuk melarikan diri ke daerah Banten dan meninggalkan nasib Mataram kepada adiknya, Pangeran Puger, yang kemudian naik takhta dengan gelar Amangkurat II.

Pemberontakan Trunojoyo akhirnya dapat dipadamkan oleh pasukan gabungan Mataram dan VOC setelah beberapa pertempuran sengit.

Trunojoyo sendiri ditangkap oleh Amangkurat II pada tanggal 11 Desember 1679 di daerah Kajoran (sekarang masuk wilayah Kabupaten Magelang) dan dibawa ke keraton Kartasura.

Di sana ia dieksekusi secara kejam oleh Amangkurat II dengan cara ditusuk berkali-kali hingga tewas pada tanggal 2 Januari 1680.

Pemberontakan Trunojoyo merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.

Menunjukkan semangat perlawanan rakyat terhadap penjajahan asing maupun tirani penguasa lokal.

Pemberontakan ini juga memberikan dampak besar bagi perkembangan politik dan sosial di Jawa.

Seperti melemahnya kekuasaan Mataram, meningkatnya pengaruh Belanda, dan munculnya kerajaan-kerajaan baru di Jawa Timur.

Baca Juga: Mengenal Pembagian Administrasi Dalam Struktur Pemerintahan Mataram Islam