Find Us On Social Media :

'Godfather dari Tanah Jawara', Inilah Chasan Sochib, Sosok yang Sukses Dirikan Dinasti Politik di Banten

By Ade S, Kamis, 4 Mei 2023 | 12:13 WIB

Ratu Atut, Tubagus Chasan Sochib, dan Tubagus Chaeri Wardana

Intisari-Online.com - Banten adalah salah satu provinsi di Indonesia yang dikenal dengan fenomena politik dinasti.

Hampir semua jabatan strategis di pemerintahan daerah diisi oleh keluarga dari satu trah yang sama.

Mereka adalah keturunan dari Tubagus Chasan Sochib, seorang pengusaha dan politisi yang mendirikan dinasti politik di Banten.

Siapa sebenarnya sosok Chasan Sochib dan bagaimana ia bisa membangun kekuasaan politik yang meluas hingga ke generasi berikutnya?

Artikel ini akan mengulas riwayat hidup dan peran Chasan Sochib sebagai “Godfather dari Tanah Jawara” yang sukses dirikan dinasti politik di Banten.

Riwayat Hidup Tubagus Chasan Sochib

Tubagus Chasan Sochib (1930-2011) adalah seorang pengusaha dan politisi asal Banten yang dikenal sebagai pendiri dinasti politik di provinsi tersebut.

Dia sohor sebagai tokoh jawara atau pendekar Banten, yang memimpin kelompok jawara yang dikenal sebagai Kelompok Rawu.

Sosok Chasan Sochib dikenal memiliki banyak julukan, seperti Haji Hasan (sebagai penghargaan atas gelarnya), Abah (sebagai bentuk hormat kepada orang tua), Haji Kacong/Acong (sebagai ejekan atas perilakunya yang tidak sesuai dengan gelar haji-nya), Rau (sebagai nama tempat tinggalnya di kompleks Pasar Rau), Godfather (sebagai sindiran atas kekuasaannya yang diduga melalui kekerasan) dan Gubenur Jendral (sebagai tuduhan atas campur tangannya dalam pemerintahan Provinsi Banten, Atut hanya sebagai boneka).

Ia memiliki enam istri dan sekitar 20 anak, dengan beberapa di antaranya menempati posisi penting di pemerintahan daerah.

Baca Juga: Sultan Haji, Sosok Pengkhianat yang Jadi Kunci Kehancuran Kesultanan Banten, Kudeta Ayahnya Sendiri 

Chasan Sochib lahir dengan nama Kasan di desa Kadubeureum, Pabuaran, Serang pada tahun 1930.

Ia dibesarkan oleh keluarga pedagang beras dan sempat bersekolah di Sekolah Rakyat dan pondok pesantren. Namun, ia tidak menyelesaikan pendidikannya di kedua tempat tersebut.

Pada tahun 1945, ia bergabung dengan Laskar Fisabilillah Banten untuk melawan agresi militer Belanda.

Sosok ini kemudian menjadi penyedia logistik untuk Kodam VI Siliwangi yang bertugas menjaga kestabilan politik di Banten.

Ia memulai bisnisnya sendiri dengan mengawal perdagangan beras dan jagung antara Jawa dan Sumatera. Dari keuntungan usaha tersebut, dia mulai bergerak di bidang konstruksi, perkebunan, pertambangan dan perbankan.

Salah satu hal menarik dari Chasan Sochib adalah fakta bahwa dirinya mendapat gelar "Tubagus" meski tidak berdarah bangsawan.

Gelar ini merupakan penghargaan dari masyarakat Banten karena ia dianggap sebagai jawara atau tokoh yang berpengaruh dan disegani.

Ia juga aktif di dunia politik dengan bergabung dengan Partai Golkar. Tempat di mana dia kemudian mulai menancapkan kekuatan politiknya.

Termasuk di antaranya saat dia berperan besar dalam pembentukan Provinsi Banten, yang sebelumnya masih tergabung dalam Provinsi Jawa Barat.

Dari sini pula dia kemudian mulai mendirikan dinasti politik di Banten dengan cara menempatkan banyak keturunannya dalam posisi-posisi politis di pemerintahan Banten.

Ia meninggal dunia pada 30 Juni 2011 di Rumah Sakit Sari Asih Serang dan dimakamkan di Ciomas, Serang.

Baca Juga: Jadi Sosok Terpenting dalam Pendidikan Indonesia, Ajaran Ki Hadjar Dewantara Ternyata 'Dicontek' Finlandia 

Keturunan yang Menempati Posisi Politik Penting di Banten

Dari keturunan Chasan Sochib, ada beberapa yang menempati posisi politik penting di Banten, antara lain:

* Ratu Atut Chosiyah: anak pertama dari istri pertama Chasan Sochib, Wa’siah Bunanah. Ia menjadi Gubernur Banten pertama sejak tahun 2007 hingga 2014. Ia tersandung kasus korupsi terkait penanganan sengketa Pilkada Lebak dan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

* Ratu Tatu Chasanah: anak kedua dari istri pertama Chasan Sochib. Ia menjadi Bupati Serang dua periode sejak tahun 2015 hingga sekarang.

* Tubagus Chaeri Wardana: anak ketiga dari istri pertama Chasan Sochib. Ia menjadi Wakil Ketua DPRD Kota Serang sejak tahun 2009 hingga 2014. Ia juga tersandung kasus korupsi terkait penanganan sengketa Pilkada Lebak dan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

* Andika Hazrumy: anak pertama dari Ratu Atut Chosiyah. Ia menjadi Wakil Gubernur Banten sejak tahun 2017 hingga sekarang.

* Andira Aprilia Hikmat: anak kedua dari Ratu Atut Chosiyah. Ia menjadi anggota DPD RI sejak tahun 2019 hingga sekarang.

* Tanto Warsono Arban: suami dari Andira Aprilia Hikmat. Ia menjadi Wakil Bupati Pandeglang sejak tahun 2021 hingga sekarang.

* Tubagus Haerul Jaman: anak pertama dari istri kedua Chasan Sochib, Ratu Rapiah Suhaemi. Ia menjadi anggota DPR RI sejak tahun 2019 hingga sekarang.

* Ratu Ria Maryana: anak kedua dari istri kedua Chasan Sochib. Ia menjadi anggota DPRD Kota Serang sejak tahun 2019 hingga sekarang.

* Airin Rachmi Diany: istri dari adik Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardana. Ia menjadi Wali Kota Tangerang Selatan dua periode sejak tahun 2011 hingga 2021.

* Pilar Saga Ichsan: anak dari Ratu Tatu Chasanah. Ia menjadi Wakil Wali Kota Tangerang Selatan sejak tahun 2021 hingga sekarang.

Baca Juga: Apa Itu Ular Falak? Sosok yang Diklaim Mampu Melahap Alam Semesta