Find Us On Social Media :

Takut Dilengserkan, Pakubuwono II Yang Awalnya Getol Lawan VOC Berbalik Jadi Bonekanya Paling Setia

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 30 April 2023 | 11:17 WIB

Pakubuwono II awalnya keras terhadap VOC Belanda, tapi karena takut takhtanya sebagai raja Mataram Islam goyang, dia balik arah.

Di sisi lain, para bangsawan juga banyak yang mengincar kedudukan Pakubuwana II.

Sejak saat itu, perang melawan Pakubuwana II dan VOC berkobar.

Pemberontakan yang tak kunjung padam, sementara kondisi kesehatannya terus menurun, Pakubuwono II terpaksa menyerahkan kedaulatan Mataram kepada Baron von Hohendorff, ketika itu gubernur pesisir Jawa bagian timur.

Penyerahan itu tertuang dalam perjanjian yang ditandatangai pada 11 Desember 1749 sebagai titik awal hilangnya kedaulatan Mataram ke tangan Belanda.

Pakubuwana II akhirnya meninggal dunia pada tanggal 20 Desember 1749, dan digantikan oleh Raden Mas Suryadi, putranya yang bergelar Pakubuwana III.

Pakubuwana III pada pemerintahannya harus dihadapkan pada kaum pemberontak yang dipelopori Pangeran Mangkubumi dan Pangeran Sambernyawa.

Di kemudian hari pada tahun 1755, kedua belah pihak antara Pakubuwana III dan Pangeran Mangkubumi menyepakati isi Perjanjian Giyanti.

Disusul Perjanjian Salatiga pada tahun 1757 yang disepakati oleh ketiga pihak yakni Pakubuwana III, Pangeran Mangkubumi dan Pangeran Sambernyawa.