Find Us On Social Media :

Gigihnya Radin Intan II Melawan Belanda, Pemerintah Pun Mengganjarnya Dengan Gelar Pahlawan Nasional

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 13 April 2023 | 11:17 WIB

Radin Intan II mendapatkan gelar Pahlawan Nasional pada 1979 karena kegigihannya dalam melawan penjajah Belanda.

Bahan makanan seperti beras dan ternak disiapkan dalam benteng untuk menghadapi perang yang diperkirakan akan berlangsung lama.

Semua benteng tersebut terletak di punggung gunung yang terjal, sehingga sulit dicapai musuh.

Melihat munculnya kembali perlawanan di daerah Lampung Selatan setelah reda selama enam belas tahun, pada tahun 1851 Belanda mengirim pasukan dari Batavia untuk menumpas perlawanan Radin Intan II dan pasukannya.

Belanda mengirim ultimatum kepada Radin Intan II agar paling lambat dalam waktu lima hari ia dan seluruh pasukannya menyerahkan diri.

Bila tidak, Belanda akan melancarkan serangan.

Singaberanta pun dikirimi surat yang mengajaknya untuk berdamai. Sambil menunggu jawaban dari Radin Intan II dan Singaberanta, pasukan Belanda mengadakan konsolidasi dan persiapan untuk menyerang benteng-benteng rakyat Lampung.

Radin Intan II dan Singaberanta menolak tawaran Belanda dan bersiap-siap untuk berperang.

Mereka membagi pasukan menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama dipimpin oleh Radin Intan II sendiri, yang bertugas menghadapi pasukan Belanda yang datang dari arah Teluk Betung.

Kelompok kedua dipimpin oleh Singaberanta, yang bertugas menghadapi pasukan Belanda yang datang dari arah Kalianda.

Pertempuran sengit terjadi antara pasukan rakyat Lampung dengan pasukan Belanda.

Pasukan rakyat Lampung berjuang dengan gagah berani dan pantang menyerah.