Untung Suropati awalnya adalah budak VOC. Pernah membantu beberapa raja Mataram yang anti terhadap VOC.
Intisari-Online.com -Awalnya dia memang budak VOC, tapi semua orang tahu akhirnya: Untung Suropati telah jadi Pahlawan Nasional.
Siapa sebenarnya pria kelahiran Bali ini?
Untung Suropati ditemukanoleh seorang perwira VOC bernama Kapten van Beber yang menjualnya sebagai budak kepada perwira VOC lainnya.
Nama "Untung" dilekatkan kepadanya karena dia dianggap membawa keberuntungan bagi majikannya.
Tapi dia dipenjara karena berhubungan dengan putri majikannya dan berhasil melarikan diri dengan bantuan para tahanan lainnya.
Untung kemudian dirayu untuk bergabung dengan tentara VOC daripada terus hidup dalam pelarian.
Tuga pertamanya yaitumenjemput Pangeran Purbaya, putra Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten yang melawan VOC.
Tapi dia tidak terima melihat Pangeran Purbaya diperlakukan kasar oleh pasukan VOC lainnya dan mengalahkan mereka di Sungai Cikalong pada tahun 1684.
Meski begitu, Pangeran Purbaya tetap menyerah kepada VOC.
Tapi sang istri, Gusik Kusuma, meminta Untung untuk mengantarkannya ke rumah orangtuanya di Kartasura.
Ketika melewati Kesultanan Cirebon, Untung berkelahi dengan Raden Surapati, anak angkat sultan.
Setelah diadili, terbukti yang bersalah adalah Surapati.
Surapati pun dihukum mati dan sejak itu nama "Surapati" oleh Sultan Cirebon diserahkan kepada Untung.
Surapati melarikan diri ke Mataram dan bersekutu dengan Amangkurat II yang memberinya gelar Tumenggung Wiranegara dan jabatan Bupati Pasuruan.
Dia membangun benteng di Bangil dan memimpin perlawanan terhadap VOC selama lebih dari 20 tahun.
Dia gugur dalam pertempuran pada tahun 1706 dan dimakamkan di Bangil.
Perjuangan Untung Surapati tidak berhenti di Pasuruan.
Dia terus menghadapi serangan-serangan dari VOC yang ingin menangkapnya.
Dia juga membantu raja-raja Mataram yang berselisih dengan VOC.
Untung juga pernah menyerang Surabaya pada tahun 1694 dan menguasai kota itu selama beberapa bulan.
Untung Surapati gugur dalam pertempuran melawan VOC di Bangil pada tanggal 5 Desember 1706.
Dia dimakamkan di Bangil dengan upacara adat Jawa.
Makamnya masih bisa dikunjungi hingga sekarang dan menjadi tempat ziarah bagi banyak orang.