Find Us On Social Media :

Tolak Semua Nota Pembelaan Bharada E, Jaksa: Dia Nembak Karena Loyalitas terhadap Ferdy Sambo

By Mentari DP, Selasa, 31 Januari 2023 | 09:30 WIB

Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir J, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E.

Intisari-Online.comBharada Richard Eliezer atau Bharada E, salah satu tersangka kasus berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, dituntut hukuman penjara 12 tahun oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Dalam nota pembelaan atau pleidoi dari tim kuasa hukum Bharada E, dia meminta agar dibebaskan dari segala tuntutan.

Hal ini dikarenakan status Bharada E sebagai Justice Collaborator. Sehingga mereka meminta JPU dan hakim dipertimbangkan.

Selain itu, mereka mengatakan bahwa Bharada E sudah memenuhi asas peradilan hukum dan rasa keadilan.

Ditambah, Bharada E mengaku dia menembak Brigadir J karena dirinya dibujuk oleh Ferdy Sambo.

Disebutkan bahwa posisinya akan tetap aman jikapun dia menembak Brigadir J.

Akan tetapi pada Senin (30/1/2023) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), JPU meminta majelis hakim untuk menolak pleidoi Bharada E.

Sebab mereka bersikukuh agar Bharada E dituntut hukuman 12 tahun penjara.

Ada beberapa alasan mengapa JPU menolak pleidoi Bharada E.

Pertama, karena uraian-uraian yang disampaikan tidak memiliki dasar yuridis yang kuat.

Sehingga nota pembelaan itu tidak bisa menggugurkan surat putusan JPU.

Baca Juga: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Tak Bisa Mengelak Lagi, Ahli Benarkan Pembunuhan Berencana Brigadir J Hingga Ragukan Pelecehan

Kedua, karena Bharada E menembak Brigadir J disebabkan oleh loyalitasnya terhadap Ferdy Sambo yang menjadi atasannya.

Menurut JPU, Bharada E tidak terpaksa atau tidak ketakutan saat menembak Brigadir J.

Jadi, pertanggungjawaban Richard atas penembakan ke Brigadir J tidak bisa dilepaskan dari aspek psikologis.

"Apakah terdakwa Richard Eliezer dapat dilepaskan dari pertanggungjawaban karena aspek psikologis?," tanya JPU seperti dilansir dari kompas.com pada Selasa (31/1/2023).

"Jawabannya tentu tidak."

Jaksa menjelaskan bahwa Bharada E tidak takut atau tidak berada di bawah kuasa Ferdy Sambo.

Namun sebagai bawahan, sikap Bharada E itu disebut sebagai loyalitas.

Oleh karenanya, sikap Bharada E yang menembak Brigadir J secara hukum tidak dapat dibenarkan.

Baca Juga: Dituntut Hukuman Penjara Seumur Hidup, Ini Artinya Bagi Ferdy Sambo