Find Us On Social Media :

Rudal BUK-TELAR, Rudal Rusia yang Tembak Jatuh Pesawat MH17

By Mentari DP, Kamis, 26 Januari 2023 | 12:30 WIB

Fakta baru jatuhnya pesawat MH17 yang ditembak rudal BUK-TELAR Rusia.

Intisari-Online.com - Masihkah Anda ingat pesawat MH17?

Di tahun 2014, dua pesawat Malaysia Airlines, MH370 dan MH17 jatuh dan menewaskan semua penumpangnya.

Pesawat MH370 dilaporkan hilang pada 8 Maret 2014 saat terbang dari Bandara Internasional Kuala Lumpur di Malaysia ke tujuan yang direncanakan, Bandara Internasional Ibukota Beijing.

Hingga kini nasib 227 penumpang dan 12 awaknya tidak bisa dipastikan.

Dan hilangnya pesawat MH370 menjadi salah satu misteri dalam dunia penerbangan internasional.

Sementara pesawat MH17 ditembak jatuh oleh pasukan Rusia pada 17 Juli 2014, saat terbang di atas Ukraina timur.

Saat itu, pesawat seharusnya berangkat dari Amsterdam ke Kuala Lumpur yang ditembak jatuh oleh pasukan Rusia pada 17 Juli 2014, saat terbang di atas Ukraina timur.

Akibatnya semua 283 penumpang dan 15 awak tewas.

Hampir 9 tahun kejadian MH17, kini Tim Investigasi Gabungan (JIT) yang menjadi penyelidik internasional akan mengungkapnya penemuan terbaru mereka terkait jatuhnya pesawat MH17.

Dilansir dari kompas.com pada Kamis (26/1/2023), mereka akan mengungkapkannya pada 8 Februari 2023 nanti dalam konferensi pers di Den Haag, Belanda.

Banyak orang yang mengharapkan penemuan baru tim JIT ini bisa mengungkap siapa yang sebenarnya menembakkan rudal yang menjatuhkan MH17.

Baca Juga: Jadi Latar Film Little Big Soldier, Begini Sejarah Periode Tiga Kerajaan China

Diketahui karena kasus ini, sebanyak tiga orang yang terdiri dari dua warga Rusia (Igor Girkin dan Sergei Dubinsky) dan satu warga Ukraina (Leonid Kharchenko) telah telah dijatuhi hukuman seumur hidup.

Akan tetapi siapa yang menembakkan rudal tersebut masih belum jelas.

Ketiga tersangka itu mengaku hanya membantu membawa rudal Rusia itu ke Ukraina.

Sebelumnya JIT melaporkan bahwa rudal yang menembak jatuh MH17 adalah rudal BUK-TELAR.

Dilansir dari military-today.com pada Kamis (26/1/2023), sistem rudal pertahanan udara BUK (beech) dikembangkan untuk menggantikan Kub sebelumnya.

Pengembangan sistem rudal ini dimulai pada tahun 1972 dan merupakan penerus Kub-M3.

Rudal BUK mulai beroperasi dengan Angkatan Darat Soviet pada tahun 1980 dan telah diekspor ke sejumlah negara.

Saat ini Rusia mengoperasikan sekitar 350 sistem ini.

Sisanya ada di Azerbaijan, Belarusia, Siprus, Mesir, Finlandia, Georgia, India, Korea Utara, Ukraina, Suriah, Vietnam, dan Venezuela.

Rudal BUK dapat mengalahkan manuver pesawat dan helikopter yang terbang di ketinggian rendah atau tinggi saat musuh menggunakan penanggulangan elektronik.

Versi terbarunya bisa juga melibatkan rudal balistik, rudal jelajah, rudal anti-radiasi, bom pintar, dan kendaraan udara tak berawak.

Baca Juga: Pesawat Yeti Airlines Jatuh, Ini Sejarah Kecelakaan Pesawat Paling Mematikan di Dunia

BUK menembakkan rudal 9M38. Ini adalah rudal satu tahap dan berbahan bakar padat.

Rudal BUK dapat menyerang target pada jarak 3,4-20,5 km pada ketinggian lebih dari 3 km.

Kisaran dikurangi menjadi 5-15,4 km, saat target terbang 30 m di atas tanah. Ketinggian keterlibatan maksimum adalah 25 km.

Sekali kena, rudal 9M38 memiliki probabilitas hit sekitar 70-93%.

Sementara rudal BUK-TELAR dapat beroperasi secara mandiri. Radar dapat mendeteksi pesawat yang terbang di ketinggian lebih dari 3 km pada jarak 65-77 km.

Jangkauan deteksi dikurangi menjadi 32-41 km saat pesawat terbang pada ketinggian 30-100 m di atas tanah. 

Saat rudal BUK-TELAR beroperasi secara mandiri, dibutuhkan sekitar 24-27 detik dari deteksi target hingga peluncuran rudal.

Baca Juga: Sedang FB Live, Penumpang Pesawat Rekam Detik-detik Pesawat yang Ditumpanginya Jatuh