Penulis
Intisari-Online.com - Masihkah Anda ingat pesawat MH17?
Di tahun 2014, dua pesawatMalaysia Airlines, MH370 dan MH17 jatuh dan menewaskan semua penumpangnya.
Pesawat MH370 dilaporkan hilang pada8 Maret 2014 saat terbang dari Bandara Internasional Kuala Lumpur di Malaysia ke tujuan yang direncanakan, Bandara Internasional Ibukota Beijing.
Hingga kini nasib 227 penumpang dan 12 awaknya tidak bisa dipastikan.
Dan hilangnya pesawat MH370 menjadi salah satu misteri dalam dunia penerbangan internasional.
Sementara pesawat MH17 ditembak jatuholeh pasukan Rusia pada 17 Juli 2014, saat terbang di atas Ukraina timur.
Saat itu, pesawat seharusnya berangkat dariAmsterdam ke Kuala Lumpur yang ditembak jatuh oleh pasukan Rusia pada 17 Juli 2014, saat terbang di atas Ukraina timur.
Akibatnya semua 283 penumpang dan 15 awak tewas.
Hampir 9 tahun kejadian MH17, kiniTim Investigasi Gabungan (JIT) yang menjadi penyelidik internasional akan mengungkapnya penemuan terbaru mereka terkait jatuhnya pesawat MH17.
Dilansir dari kompas.com pada Kamis (26/1/2023), mereka akan mengungkapkannya pada8 Februari 2023 nanti dalamkonferensi pers di Den Haag, Belanda.
Banyak orang yang mengharapkan penemuan baru tim JIT ini bisa mengungkap siapa yang sebenarnya menembakkan rudal yang menjatuhkan MH17.
Baca Juga: Jadi Latar FilmLittle Big Soldier,Begini Sejarah Periode Tiga Kerajaan China
Diketahui karena kasus ini, sebanyak tiga orang yang terdiri dari dua warga Rusia (Igor Girkin dan Sergei Dubinsky) dan satu warga Ukraina (Leonid Kharchenko) telah telah dijatuhi hukuman seumur hidup.
Akan tetapi siapa yang menembakkan rudal tersebut masih belum jelas.
Ketiga tersangka itu mengaku hanya membantu membawa rudal Rusia itu ke Ukraina.
Sebelumnya JIT melaporkan bahwa rudal yang menembak jatuh MH17 adalah rudalBUK-TELAR.
Dilansir darimilitary-today.com pada Kamis (26/1/2023), sistem rudal pertahanan udara BUK (beech) dikembangkan untuk menggantikan Kub sebelumnya.
Pengembangan sistem rudal ini dimulai pada tahun 1972 dan merupakan penerus Kub-M3.
Rudal BUKmulai beroperasi dengan Angkatan Darat Soviet pada tahun 1980 dan telah diekspor ke sejumlah negara.
Saat ini Rusia mengoperasikan sekitar 350 sistem ini.
Sisanya ada diAzerbaijan, Belarusia, Siprus, Mesir, Finlandia, Georgia, India, Korea Utara, Ukraina, Suriah, Vietnam, dan Venezuela.
Rudal BUK dapat mengalahkan manuver pesawat dan helikopter yang terbang di ketinggian rendah atau tinggi saat musuh menggunakan penanggulangan elektronik.
Versi terbarunya bisa jugamelibatkan rudal balistik, rudal jelajah, rudal anti-radiasi, bom pintar, dan kendaraan udara tak berawak.
Baca Juga: Pesawat Yeti Airlines Jatuh, IniSejarah Kecelakaan Pesawat Paling Mematikan di Dunia
BUK menembakkan rudal 9M38. Ini adalah rudal satu tahap dan berbahan bakar padat.
Rudal BUK dapat menyerang target pada jarak 3,4-20,5 km pada ketinggian lebih dari 3 km.
Kisaran dikurangi menjadi 5-15,4 km, saat target terbang 30 m di atas tanah. Ketinggian keterlibatan maksimum adalah 25 km.
Sekali kena, rudal 9M38 memiliki probabilitas hit sekitar 70-93%.
Sementara rudalBUK-TELARdapat beroperasi secara mandiri. Radar dapat mendeteksi pesawat yang terbang di ketinggian lebih dari 3 km pada jarak 65-77 km.
Jangkauan deteksi dikurangi menjadi 32-41 km saat pesawat terbang pada ketinggian 30-100 m di atas tanah.
Saat rudal BUK-TELAR beroperasi secara mandiri, dibutuhkan sekitar 24-27 detik dari deteksi target hingga peluncuran rudal.
Baca Juga: Sedang FB Live, Penumpang Pesawat Rekam Detik-detik Pesawat yang Ditumpanginya Jatuh