Ngeri! Kartel Narkoba Ancam Lakukan Serangan Besar-besaran di Meksiko, Termasuk Tembak Pesawat Komersil

Mentari DP

Editor

Kartel narkoba Sinaloa mengeluarkan ultimatum mengerikan kepada pemerintah Meksiko.
Kartel narkoba Sinaloa mengeluarkan ultimatum mengerikan kepada pemerintah Meksiko.

Intisari-Online.com - Kekacauan di Meksiko terjadi ketika kartel narkoba atau gembong narkobamengeluarkan ultimatum mengerikan kepada pemerintah Meksiko.

Salah satunya dilakukan oleh kartelnarkoba Sinaloa.

Dilansir dariexpress.co.uk padaSabtu (14/1/2023), kartel narkoba Sinaloa di Meksiko telah mengubah salah satu kota diMeksikomenjadi zona perang aktif.

Hal ini terjadi setelah penangkapan putra gembong narkoba Meksiko 'El Chapo'.

Ovidio Guzmán-López (32) yang diduga sebagai pemimpin mantan kartel ayahnya, ditangkap di Culiacán dan diterbangkan ke Mexico City pada hari Kamis kemarin.

Kekerasan segera berkobar sebagai tanggapan atas penangkapan tersebut. Akibatnya setidaknya 29 orang tewas sejauh ini.

Kartel Sinaloa - salah satu geng penyelundup narkoba terbesar di dunia - melakukan serangan kekerasan dan mematikan terhadap pemerintah Meksiko.

Anggota geng telah memasang penghalang jalan, membakar lusinan kendaraan, dan menyerang pesawat di bandara setempat.

Akibatnya, lebih dari 100 penerbangan dibatalkan di bandara lokal. Sementara semua sekolah di seluruh negara bagian Sinaloa ditutup hingga hari Jumat kemarin.

Ada blokade di berbagai bagian kota, dan penduduk didesak untuk tinggal di rumah.

Penangkapan putra El Chapo dipahami sebagai isyarat niat baik terhadap Amerika Serikat (AS) dan untuk menunjukkan upaya Meksiko dalam melawan kartel narkoba.

Baca Juga: Masuk Tahun 2023, Begini 3 Fakta Terbaru Perang Rusia dan Ukraina, Siapa yang Unggul?

Namun, reaksi keras yang tiba-tiba telah memaksa pemerintah Meksiko untuk mengalah pada satu permintaan dari kartel setelah mereka menolak seruan untuk mengekstradisi Guzmán-López ke AS.

AS telah memberikan hadiah hingga 5 juta Dollar AS untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau hukumannya, serta tiga saudara laki-lakinya yang juga dianggap mempertahankan posisi komando mereka dalam kelompok tersebut.

Namun, seorang hakim federal di Meksiko telah menangguhkan proses ekstradisi terhadapnya, menurut media setempat.

Berita Fox Jesse Watters menggambarkan adegan di Meksiko: "Selama 24 jam terakhir, Sinaloa telah menjadi medan perang."

"Para kartel telah menyatakan perang terhadap pemerintah Meksiko."

"Kota-kota dibakar sampai habis, mereka membakar bus, dan menggunakannya untuk menghalangi orang masuk."

"Mereka bahkan mencoba menembak jatuh pesawat komersial dengan anak-anak di dalamnya."

"Mereka tidak akan berhenti sampai Chapo Jr keluar. Mereka sudah mengeluarkan ultimatum."

Dia melanjutkan: "Presiden Andrés López Obrador memiliki waktu 72 jam untuk membebaskan anak itu - atau mereka akan mulai membakar gedung-gedung federal dan pom bensin."

Kini, sebanyak 1.000 tentara lainnya dikirim ke Sinaloa untuk membantu langkah-langkah keamanan yang sedang berlangsung.

Apa yang terjadi di Meksiko hanya beberapa hari sebelum Presiden AS Joe Biden dijadwalkan tiba di Meksiko untuk melakukan pembicaraan dengan mitranya dari Meksiko.

Baca Juga: Selama Ini Jadi Kaki Tangan Putin, Mendadak Rusia dan Belarusia di Ambang Perang Saudara,Ada Apa?

Artikel Terkait