Intisari-Online.com - Belarusia dikenal sebagai salah satu kaki tangan Rusia.
Namun mendadakterjadi konflik besarpasukan Belarusia dan Rusia.
Bahkan pasukanBelarusia dan Rusia di ambang perang saudara. Apa yang terjadi?
Dilansir dariexpress.co.uk pada Selasa (27/12/2022), konflik besar antara pasukan Belarusia dan Rusia terancam pecah.
Hal ini dikarenakan "ketegangan yang tidak terkendali" antara tentara kedua pasukan.
Beberapa minggu terakhir telah terlihat peningkatan spekulasi bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin bermaksud untuk melancarkan serangan lain ke Kyiv dari Belarusia.
Lalu militer Rusia terus memindahkan pasukan ke negara tetangganya tersebut dan terusmembangun kehadirannya di negara tersebut.
Pusat Perlawanan Ukraina mengatakan pada 25 November 2022 bahwa 12.000 tentara Rusia ditempatkan di Belarusia.
Intelijen militer Ukraina, GUR, juga mengklaim pada bulan September bahwa Presiden BelarusiaAlexander Lukashenko bersiap untuk menampung sebanyak 20.000 wajib militer Rusia yang dimobilisasi.
Pasukan Rusia saat ini sedang menjalani langkah mereka oleh instruktur militer Belarusia di 230th Combined Arms Obuz-Lesnovsky Training Ground di Brest.
Mereka juga menerima instruksi di pangkalan militer yang terletak di dekat Mozyr, Gomel, dan Mogilev.
Namun, ketegangan dilaporkan meningkat antara Rusia dan Belarusia, dan hal mengancam akan menjadi konflik besar.
Sumber menunjukkan tentara Rusia telah membuat marah rekan-rekan Belarusia mereka dengan menggunakan penghinaan yang bermuatan etnis terhadap mereka.
Dalam pembaruan intelijen baru-baru ini, GUR Ukraina menulis: "Ketegangan antara militer kedua negara meningkat di Belarusia."
“Situasi konflik terkait dengan preseden sikap menghina militer Rusia terhadap Belarusia."
"Lalu pasukan Belarusia tidak dapat menahan perilaku ilegal orang Rusia."
"Secara khusus, laporan yang disampaikan oleh perwira senior SSR berdasarkan keluhan prajurit mereka menunjukkan ekspresi dan perilaku yang meremehkan orang Rusia terhadap Belarusia."
“Khususnya, menggunakan hinaan berdasarkan ciri etnis."
"Jumlah preseden berkembang pesat, yang mengarah pada peningkatan ketegangan yang tidak terkendali di Belarusia."
Laporan lebih lanjut menunjukkan semakin banyak perwira Belarusia yang tidak senang dengan kepemimpinan politik-militer negara mereka atas kemungkinan terlibat dalam perang Putin.
Alhasil Presiden Lukashenko dilaporkan semakin mendapat tekanan untuk mengirimkan pasukan ke Ukraina dan tampaknya sedang mempersiapkan pasukannya untuk ditempatkan.
Militer Belarusia diyakini telah menyusun 10.000 wajib militer selama musim gugur.
Sikap Belarusia itu lantas membuat negara lain waspada.
Kementerian Pertahanan Inggris misalnya yang tengah memantau jika adaperang di Belarusia.
Baca Juga: Bak Senjata Makan Tuan, Kini Banyak Tentara Rusia yang Sekarat Gara-gara Perang di Musim Dingin