Penulis
Intisari-Online.com - Perang Rusia dan Ukraina masih berlangsung hingga saat ini.
Pada awal perang Rusia dan Ukraina, pasukan Rusia unggul dengan senjata-senjata militer mereka mematikan.
Namun kini, pasukan Ukraina berhasil unggul.
Ada beberapa alasan. Pertama ini dikarenakan senjata makan tuan. Apa yang terjadi?
Dilansir dariexpress.co.uk pada Sabtu (5/12/2022), pasukan Rusia telah menderita dan mengalami tekanan balik dari pasukan pertahanan Ukraina, yang bulan lalu merebut kembali kota Kherson.
Selain kekalahan militer, wajib militer yang dibawa untuk memperkuat jumlah Angkatan Darat Rusia ternyata mengalami masalah.
Di mana ada banyak kekurangan peralatan dan pelatihan yang diberikan kepada mereka.
Kini, pakar keamanan Robert Fox mengatakan banyak tentara Rusia yang tengah sekarat. Alasannya karena hipotermia.
Ini semua terjadi karena perlengkapan yang tidak sesuai yang disediakan Angkatan Darat Vladimir Putin.
Berbicara kepada LBC, Robert Fox mengatakan: "Untuk pasukan Rusia, sekarang ada bukti yang cukup signifikan dari perlengkapan yang buruk, terutama rekrutan."
"Ketika di kamp pelatihan, banyak dari mereka yang sekarat karena hipotermia."
Baca Juga: Berkat Senjata Mematikan dari Inggris, Pasukan Ukraina Sukses Hancurkan Pasukan Rusiadi Donetsk
"Kantong tidur yang tidak memadai, pakaian yang tidak memadai, dan menderita kedinginan."
"Mereka merasa sulit bertarung dalam cuaca dingin, tetapi pertempuran terus berlanjut."
Dia mencatat bahwa meskipun serangan Rusia yang sedang berlangsung menargetkan infrastruktur energi di Ukraina, penduduk setempat dapat mengandalkan dukungan dari negara tetangga untuk menyediakan generator domestik.
Di sisi lain, pasukan Ukraina dan warga Ukraina mendapat banyak bantuan untuk musim dingin.
MisalnyaPolandia dan Rumania yang mengirimkansegala bentuk pemanas domestik dan generator domestik.
Sebelumnya, analis pertahanan Prof Michael Clarke pada bulan lalu memperingatkan pasukan Rusia menghadapi kondisi berbahaya.
Dia memperingatkan ancaman antisiklon yang bergerak masuk dari Siberia yang mengancam tentara dengan cuaca dingin yang "mengancam jiwa"."Musim dingin di Ukraina biasanya dapat mencapai tiga atau empat derajat di bawah titik beku pada siang hari," kataProf Clarke.
“Jika ada antisiklon di Siberia, yang tidak terjadi setiap tahun, suhu akan mencapai minus 20, dan minus 20 mengancam jiwa.”
"Dugaan saya adalah, jika cuaca menjadi sedingin itu, banyak sekali pasukan Rusia mungkin akan mati kedinginan di parit."
“Ini karena perlengkapan musim dingin mereka sangat buruk."
"Sedangkan perlengkapan musim dingin yang dimiliki tentara Ukraina jauh lebih baik sekarang karena itu adalah perlengkapan Barat.”
Sebelumnya banyak rekaman yang beredar di media sosial dalam beberapa pekan terakhir tampaknya mengonfirmasi bahwa pasukan Rusia sedang berjuang untuk mengatasi kondisi cuaca yang menantang.