Find Us On Social Media :

Menakjubkan! Seperti inilah Cincin Emas yang Ditemukan Milik Para Firaun Mesir Kuno

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 7 Desember 2022 | 13:00 WIB

Pertempuran Kadesh, antara tentara Ramses II dengan orang Het.

Dua kuda dibuat di bagian atas, dan ujung-ujungnya dihiasi dengan deretan mutiara emas di kedua sisi kuda.

Cincin itu memperingati atau melambangkan momen selama Pertempuran  Kadesh ketika dua kuda betina (‘Mut si Puas’ dan ‘Kemenangan di Thebes’) menyelamatkan Firaun.

Perlu dicatat bahwa  Pertempuran Kadesh melawan orang Het yang diakhiri dengan perjanjian damai, sehingga mengakhiri permusuhan selama berabad-abad antara orang Mesir Kuno dan orang Het.

3. Cincin Emas Akhenaten

Cincin yang melambangkan Firaun Akhenaten dan Ratu Nefertiti sebagai Shu dan Tefnut  adalah sebuah cincin yang berasal dari sektiar tahun 1353 SM hingga 1336 SM, milik seni Mesir Kuno.

Cincin itu ditemukan antara tahun 1891 M dan 1892 M selama penggalian arkeologi oleh Ahli Mesir Kuno Inggris William Matthew Flinders Petrie, di antara reruntuhan wilayah Amarna, yang terletak di tepi timur Sungai Nil di Mesir.

Pada tahun 1921 M, cincin itu dijual di rumah lelang Sotheby, Wilkinson & Hodge di London, Inggris, dan dibeli oleh George Edward Stanhope Molyneux Herbert V, yang dikenal sebagai Lord Carnarvon.

Cincin tersebut memiliki diameter 2,5 cm, dan bezel memiliki panjang 2,3 cm, yang terbuat dari emas, dengan menggunakan teknik pengecoran dan sayatan.

Cincin ini memiliki sepasang hieroglif pada bezel yang dapat dibaca sebagai ideogram.

Pada bezel terdapat dua sosok yang digambarkan telah diidentifikasi sebagai:

Baca Juga: Seperti Inilah Wajah Raja Mesir Kuno Firaun Tutankhamun yang Direkonstruksi oleh Bioarkeologis

Terletak di sebelah kiri adalah firaun Akhenaten (juga dikenal sebagai Amenhotep IV), firaun kesepuluh dari dinasti kedelapan belas Mesir kuno.

Sedangkan sosok di sebelah kanan melambangkan Ratu Nefertiti, istri agung pertama Firaun Akhenaten.

Keduanya direpresentasikan sebagai Shu (dewi udara atmosfer) dan Tefnut (dewi embun dan kelembapan).

Di Mesir Kuno, kedua dewa itu dianggap sebagai bapak dan ibu bumi dan langit, yang secara simbolis diwakili oleh hieroglif Bumi (di bawah) dan Matahari diapit oleh dua ular kobra suci (di atas).

Cincin ini sekarang berada di Museum Seni Metropolitan di New York, Amerika Serikat.

 Baca Juga: Mengapa Makam Firaun Mesir Kuno Tutankhamun Jadi Penemuan Arkeologi Terbesar?

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari