Menakjubkan! Seperti inilah Cincin Emas yang Ditemukan Milik Para Firaun Mesir Kuno

K. Tatik Wardayati

Penulis

Pertempuran Kadesh, antara tentara Ramses II dengan orang Het.

Intisari-Online.com – Seperti kita tahu, sejak mulai ditemukannya mumi Firaun Tutankhamun, maka banyak ditemukan pula pekuburan para Firaun Mesir Kuno.

Ketika makam para firaun itu dibuka, maka di dalamnya selain sarkofagus, ditemukan pula artefak yang sebagian besar terbuat dari emas.

Beberapa artefak cincin emas juga ditemukan di antaranya.

Berikut ini beberapa cincin emas yang ditemukan dalam pekuburan para Firaun Mesir Kuno tersebut.

1. Cincin Cheops

Cincin Cheops adalah permata yang dibuat oleh pandai emas selama periode akhir Mesir Kuno, yaitu Dinasti ke-26.

Cincin Cheops diperkirakan berasal dari Giza, Mesir.

Karya tersebut dicap dengan nama Firaun Khufu (Cheops), penguasa kedua dari Dinasti Keempat, milik Kerajaan Lama Mesir kuno, yang memerintah pada 2579–2556 SM.

Pemilik cincin tersebut nya adalah Neferibra, seorang pendeta dari pemujaan Isis dan Khufu (Cheops) yang hidup dua ribu tahun setelah kematian firaun.

Permata itu dipamerkan secara permanen di Museum Brooklyn di New York (Amerika Serikat) dalam koleksi American Egyptologist Charles Edwin Wilbour (17 Maret 1833 – 17 Desember 1896).

Baca Juga: Berumur 3.200 Tahun, Makam Spektakuler Ini Ditemukan di Kota Tertua di Siprus, Milik Orang Kaya?

Cincin emas padat yang berharga ini berada dalam kondisi konservasi yang sangat baik.

Bentuknya lonjong dengan panjang sekitar 2 cm dan berat sekitar 20 g.

2. Cincin Kuda Ramses II

Cincin Kuda Ramses II, juga dikenal sebagai Cincin dengan Kuda, diperkirakan antara tahun 1279 dan 1213 SM, milik seni Mesir Kuno.

Pada tahun 1827, cincin tersebut diberikan kepada Raja Charles X dari Prancis (Raja Prancis dan Navarre) oleh wali (gubernur) Mesir, Muhammad Ali Pasha.

Sejak tahun itu dan seterusnya, cincin itu kemudian menjadi bagian dari Museum Louvre di Prais, bagian dari koleksi barang antik Mesir.

Cincin Kuda Ramses II memiliki diameter 2,2 cm, dengan kuda betina yang tingginya 7,7 mm.

Cincin tersebut terbuat dari emas, lapis lazuli, dan carnelian (mineral cokelat kemerahan yang digunakan sebagai permata semi mulia).

Cincin itu merupakan karya emas yang ditugaskan oleh Firaun Ramses II, untuk mengenang keberanian kedua kudanya dalam Pertempuran Kadesh.

Cincin tersebut dihiasi dengan takik dan relief.

Baca Juga: Berusia 3.000 Tahun, Jimat Batu Mesir Kuno yang Ditemukan di Israel Ini Gambarkan Seorang Firaun yang Berkuasa

Dua kuda dibuat di bagian atas, dan ujung-ujungnya dihiasi dengan deretan mutiara emas di kedua sisi kuda.

Cincin itu memperingati atau melambangkan momen selama Pertempuran Kadesh ketika dua kuda betina (‘Mut si Puas’ dan ‘Kemenangan di Thebes’) menyelamatkan Firaun.

Perlu dicatat bahwa Pertempuran Kadesh melawan orang Het yang diakhiri dengan perjanjian damai, sehingga mengakhiri permusuhan selama berabad-abad antara orang Mesir Kuno dan orang Het.

3. Cincin Emas Akhenaten

Cincin yang melambangkan Firaun Akhenaten dan Ratu Nefertiti sebagai Shu dan Tefnut adalah sebuah cincin yang berasal dari sektiar tahun 1353 SM hingga 1336 SM, milik seni Mesir Kuno.

Cincin itu ditemukan antara tahun 1891 M dan 1892 M selama penggalian arkeologi oleh Ahli Mesir Kuno Inggris William Matthew Flinders Petrie, di antara reruntuhan wilayah Amarna, yang terletak di tepi timur Sungai Nil di Mesir.

Pada tahun 1921 M, cincin itu dijual di rumah lelang Sotheby, Wilkinson & Hodge di London, Inggris, dan dibeli oleh George Edward Stanhope Molyneux Herbert V, yang dikenal sebagai Lord Carnarvon.

Cincin tersebut memiliki diameter 2,5 cm, dan bezel memiliki panjang 2,3 cm, yang terbuat dari emas, dengan menggunakan teknik pengecoran dan sayatan.

Cincin ini memiliki sepasang hieroglif pada bezel yang dapat dibaca sebagai ideogram.

Pada bezel terdapat dua sosok yang digambarkan telah diidentifikasi sebagai:

Baca Juga: Seperti Inilah Wajah Raja Mesir Kuno Firaun Tutankhamun yang Direkonstruksi oleh Bioarkeologis

Terletak di sebelah kiri adalah firaun Akhenaten (juga dikenal sebagai Amenhotep IV), firaun kesepuluh dari dinasti kedelapan belas Mesir kuno.

Sedangkan sosok di sebelah kanan melambangkan Ratu Nefertiti, istri agung pertama Firaun Akhenaten.

Keduanya direpresentasikan sebagai Shu (dewi udara atmosfer) dan Tefnut (dewi embun dan kelembapan).

Di Mesir Kuno, kedua dewa itu dianggap sebagai bapak dan ibu bumi dan langit, yang secara simbolis diwakili oleh hieroglif Bumi (di bawah) dan Matahari diapit oleh dua ular kobra suci (di atas).

Cincin ini sekarang berada di Museum Seni Metropolitan di New York, Amerika Serikat.

Baca Juga: Mengapa Makam Firaun Mesir Kuno Tutankhamun Jadi Penemuan Arkeologi Terbesar?

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari

Artikel Terkait