Find Us On Social Media :

Seperti Inilah Wajah Raja Mesir Kuno Firaun Tutankhamun yang Direkonstruksi oleh Bioarkeologis

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 1 Desember 2022 | 11:00 WIB

Merekonstruksi wajah dari tengkorak raja Tut.

Intisari-Online.com – Setelah penemuan makam Firaun Tutankhamun, banyak sejarah terbuka dari penemuan tersebut.

Andrew Nelson mempelajari bioarkeologi, karena memungkinkannya memahami bagaimana manusia hidup ribuan tahun yang lalu.

Sementara dia telah keliling dunia menyelidiki mumi kuno, maka petualangan terbarunya adalah dengan Firaun Tutankhamun atau Raja Tut.

"Cara terbaik untuk mengetahui tentang orang-orang di masa lalu adalah mempelajari mumi, kerangka, dan artefak penguburan. Mengerjakan mumi memberi tahu kita seperti apa individu itu sebagai pribadi," kata Nelson, ketua dan profesor antropologi.

Menandai seratus tahun pembukaan makam Firaun Tutankhamun oleh Howard Carter, diketengahkan film dokumenter berjudul Tutankhamun; Allies & Enemies.

Atas permintaan perusahaan produksi, Nelson kemudian ditugaskan untuk berpartisipasi dalam rekonstruksi wajah baru Raja Tut.

Prosesnya menggunakan computed tomography (CT) scan dan perangkat lunak bioimaging 3D Dragonfly, untuk membuat model virtual tengkorak Raja.

"Saya memiliki banyak pindaian mumi Mesir lainnya, tetapi sangat sulit untuk mendapatkan pindaian firaun, jadi bekerja dengan Raja Tut adalah pengalaman terbaik," kata Nelson, anggota Institut Tulang dan Sendi Western, melansir Ancient Pages.

"Hanya melalui keterlibatan Sahar kami bisa mendapatkan izin dari otoritas Mesir untuk memeriksa data."

Sebelum mumifikasi Raja Tut selesai pada tahun 1323 SM, resin dituangkan ke dalam rongga tengkoraknya yang telah dikosongkan (ruang di tengkorak yang menahan otak) dan pipinya dipenuhi potongan-potongan linen berlapis resin.

Teknik ini digunakan untuk memberi bentuk pada wajahnya setelah dikeringkan selama proses mumifikasi, tetapi itu membuat pembedahan virsual Nelson menjadi sangat sulit.

Baca Juga: Mengapa Makam Firaun Mesir Kuno Tutankhamun Jadi Penemuan Arkeologi Terbesar?