Lalu RUU diserahkan kepada Panitia Penghalus Bahasa.
Pada sidang tanggal 15 Juli 1945, dilanjutkan dengan acara ”Pembahasan Rancangan Undang-Undang Dasar”.
Rupanya, pada awalnya beberapa tokoh nasional lain tidak memahami naskah Undang-Undang Dasar.
Lalu Soepomo memberikan penjelasan bahwa proses penyusunan Undang-Undang Dasar sangatlah penting.
Oleh karenanya, teks dan naskah harus dibuat sebaik mungkin.
Sebab segala pembicaraan pada sidang ini akan menjadi sejarah yang menerangkan apa maksudnya Undang-Undang Dasar ini.
Baca Juga: Soal PPKn Kelas XI, Apa Fungsi Konstitusi dalam Sistem Pemerintahan?