Find Us On Social Media :

Hitungan Weton Jawa Sandiaga Uno, Susah Ditebak, Berwibawa, Pandai Diplomasi, dan Berkecukupan

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 14 Oktober 2022 | 16:10 WIB

Hitungan weton Jawa Sandiaga Uno, susah ditebak, berwibawa, pandai diplomasi, dan berkecukupan.

Mereka juga suka menolong, mandiri, kuat lapar, dan suka kebersihan.

Mereka yang lahir pada weton Sabtu Pahing juga memiliki banyak teman karena keloyalannya dalam berteman, dan tidak segan membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan.

Sayangnya mereka sering kena tipu dan bila kehilangan jarang bisa menemukan kembali yang hilang tersebut.

Menurut Primbon Jawa, Weton Sabtu Pahing juga berada  di bawah naungan Satria Wibawa, yang berarti berbudi luhur dan berwibawa.

Mongso Kaso, Sotya Murca Ing Embanan, adalah untuk mereka yang lahir pada 23 Juni sampai dengan 2 Agustus.

Mongso Kaso berotasi selama 41 hari, ketika memasuki belahan timur, Batara Antaboga dan Batari Nagagini sangat mempengaruhi alam semesta yang diibaratkan ‘Sotya Murca Ing Embanan’, yang artinya Permata yang terlepas dari cincin pengikatnya, dan saat inilah terjadi musim kemarau.

Batara Antaboga memiliki sifat pendiam, bicara seperlunya, tetapi pencemburu, orang kelahiran Mongso Kaso memiliki watak yang bertolak belakang, terpengaruh oleh sifat Batari Nagagini yang penuh kasih sayang dan welas asih.

Mereka yang terlahir dalam Mongso Kaso, bila mau mempergunakan rasionya dalam segala tindakannya, akan menjadi orang yang besar, bisa tampil di masyarakat sebagai orang yang mempunyai pengaruh luar biasa, banyak sahabat, pandai menyembunyikan perasaan, juga pandai berdiplomasi.

Tetapi mereka kelahiran Mongso Kaso sering bertindak tergesa-gesa, tidak sabar dalam melakukan suatu pekerjaan, sering pula melakukan hal-hal yang sebenarnya sangat sulit atau tidak mungkin, menyukai hal-hal yang baru dan hebat.

Mereka juga berusaha menjadi penemu yang canggih, yang tidak mungkin bagi orang lain, keinginannya sangat muluk penuh khayalan, ibarat membangun istana di awan.

Sementara, menurut Primbon Jawa, mereka yang lahir pada wuku Warigagung, yang berada di bawah naungan Bethara Maharesi, mereka banyak bicara, angkuh, suka berbuat ‘tidak baik’ atau suka menggoda.

Mereka yang lahir pada wuku Warigagung bisa mencari nafkah sendiri, dan memiliki sifat setengah hemat, serta sangat memperhatikan terhadap sandang pangan dirinya sendiri sebagai sumber penghidupan.