Penulis
Intisari-Online.com – Hitungan weton Jawa Sandiaga Uno, yang disebut-sebut sebagai bakal calon dalam bursa pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilu 2024.
Sandiaga Salahuddin Uno, atau lebih dikenal sebagai Sandiaga Uno, adalah seorang wirausahawan dan politisi yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam Kabinet Indonesia Maju.
Diketahui Sandiaga Uno lahir pada tanggal 28 Juni 1969.
Menurut perhitungan Primbon Jawa, tanggal 28 Juni 1969 jatuh pada weton Sabtu Pahing, dengan mongso Kaso, dan wuku Warigagung.
Dalam Primbon Jawa, weton Sabtu Pahing memiliki jumlah neptu yang paling banyak dibandingkan dengan weton lainnya.
Hari Sabtu memiliki nilai neptu 9, sedangkan pasaran Pahing memiliki nilai neptu 9 juga, jadi neptu weton Jawa weton Sabtu Pahing adalah 18, dan nilai inilah yang menjadi dasar untuk meramal dalam Primbon Jawa.
Berdasarkan Primbon Jawa, weton Sabtu Pahing memiliki karakter Lakuning Geni dan Aras Kembang.
Lakuning Geni, berarti, kelahiran weton Sabtu Pahing punya sifat ambisius, mudah marah, dan tidak teguh pada pendirian, bila diusik orang lain maka tak segan-segan mereka mengajak berkelahi.
Tetapi begitu masalahnya selesai dan sudah berlalu, mereka akan melupakannya, tidak menyimpan dendam.
Sedangkan Aras Kembang, berarti membuat kelahiran weton Sabtu Pahing membuat lawan jenis lebih mudah jatuh hati pada mereka.
Secara umum, berdasarkan Primbon Jawa, Sabtu memiliki watak dapat membuat orang merasa senang, susah ditebak.
Sedangkan pasaran Pahing itu memiliki watak yang selalu ingin memiliki barang, kesungguhannya penuh perhitungan untuk mendapatkan untung, namun kalau tersinggung menakutkan marahnya, dan ini membuatnya banyak musuhnya.
Mereka juga suka menolong, mandiri, kuat lapar, dan suka kebersihan.
Mereka yang lahir pada weton Sabtu Pahing juga memiliki banyak teman karena keloyalannya dalam berteman, dan tidak segan membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan.
Sayangnya mereka sering kena tipu dan bila kehilangan jarang bisa menemukan kembali yang hilang tersebut.
Menurut Primbon Jawa, Weton Sabtu Pahing juga berada di bawah naungan Satria Wibawa, yang berarti berbudi luhur dan berwibawa.
Mongso Kaso, Sotya Murca Ing Embanan, adalah untuk mereka yang lahir pada 23 Juni sampai dengan 2 Agustus.
Mongso Kaso berotasi selama 41 hari, ketika memasuki belahan timur, Batara Antaboga dan Batari Nagagini sangat mempengaruhi alam semesta yang diibaratkan ‘Sotya Murca Ing Embanan’, yang artinya Permata yang terlepas dari cincin pengikatnya, dan saat inilah terjadi musim kemarau.
Batara Antaboga memiliki sifat pendiam, bicara seperlunya, tetapi pencemburu, orang kelahiran Mongso Kaso memiliki watak yang bertolak belakang, terpengaruh oleh sifat Batari Nagagini yang penuh kasih sayang dan welas asih.
Mereka yang terlahir dalam Mongso Kaso, bila mau mempergunakan rasionya dalam segala tindakannya, akan menjadi orang yang besar, bisa tampil di masyarakat sebagai orang yang mempunyai pengaruh luar biasa, banyak sahabat, pandai menyembunyikan perasaan, juga pandai berdiplomasi.
Tetapi mereka kelahiran Mongso Kaso sering bertindak tergesa-gesa, tidak sabar dalam melakukan suatu pekerjaan, sering pula melakukan hal-hal yang sebenarnya sangat sulit atau tidak mungkin, menyukai hal-hal yang baru dan hebat.
Mereka juga berusaha menjadi penemu yang canggih, yang tidak mungkin bagi orang lain, keinginannya sangat muluk penuh khayalan, ibarat membangun istana di awan.
Sementara, menurut Primbon Jawa, mereka yang lahir pada wuku Warigagung, yang berada di bawah naungan Bethara Maharesi, mereka banyak bicara, angkuh, suka berbuat ‘tidak baik’ atau suka menggoda.
Mereka yang lahir pada wuku Warigagung bisa mencari nafkah sendiri, dan memiliki sifat setengah hemat, serta sangat memperhatikan terhadap sandang pangan dirinya sendiri sebagai sumber penghidupan.
Bahaya yang bakal dihadapi justru berasal dari sanak saudaranya sendiri.
Untuk itu mereka diharapkan sedekah berupa nasi uduk lauknya bebek putih yang dimasak gurih, dengan lalapan dari lima macam dedaunan yang direbus.
Saat wukunya berjalan selama tujuh hari, sebaiknya menghindari bepergian menuju utara.
Wuku Warigagung ini saat yang baik untuk mendirikan rumah, bercocok tanam, berbesanan, serta berguru ilmu kebatinan.
Namun, tidak baik untuk pergi menyamar, pindah tempat, serta menyiksa binatang piaraan.
Anda boleh saja tidak percaya dengan ramalan Primbon Jawa di atas, tetapi anggap saja sebagai tambahan pengetahuan untuk melestarikan warisan budaya leluhur bangsa kita.
Baca Juga: Hitungan Weton Jawa Muhaimin Iskandar, Pemberani, Tenaga Kuat, dan Penasihat Orang di Sekelilingnya
Baca Juga: Hitungan Weton Jawa Airlangga Hartarto, Pandai Bicara, Berbakat Jadi Cendekiawan, dan Berkecukupan
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari