Find Us On Social Media :

Gara-Gara Pembunuhan Brigadir J Kepolisian Indonesia Sampai Mendapat Sorotan Media Asing, Media Ini Berani Bongkar Borok Kepolisian Indonesia 'Ada Budaya Menutupi Kejahatan Sesama Polisi'

By Afif Khoirul M, Minggu, 14 Agustus 2022 | 09:10 WIB

Bharada E ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J.

Baca Juga: Tidak Ada Pelecehan Terhadap Istri Ferdy Sambo, Polisi Bongkar Detik-detik di Mana Brigadir J Berada Sebelum Dia Dibunuh, 'Semua Hanya Akal-akalan Saja'

Dia mengatakan CCTV yang hilang adalah bukti kunci yang dapat mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi.

Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, mengatakan tindakan Sambo yang diduga mencopot CCTV merupakan tindakan menghalangi, yang bisa dikategorikan pelanggaran etika kepolisian, bahkan kriminal.

Pernyataan bertentangan yang dikeluarkan oleh polisi menimbulkan kecurigaan bahwa mereka berusaha menghalangi proses hukum, kata Damanik.

Dia menambahkan bahwa tidak ada saksi baku tembak dan Eliezer kemudian menarik pernyataannya bahwa dia telah menembak Yosua.

Eliezer pada (6/8) diinterogasi lagi, mengungkapkan beberapa nama lain yang dikatakan terlibat dalam penembakan itu.

Insiden itu menunjukkan seberapa sering penembakan polisi terjadi.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) melaporkan polisi diduga melakukan 651 tindak kekerasan sejak Juni 2020 hingga Mei 2021 dengan penembakan paling banyak disertai kekerasan.

Personel Polri terlibat dalam 390 kasus penembakan atau 57,9 persen dari total pada tahun lalu.

Rivanlee Anandar, wakil koordinator Kontras, mengatakan berdasarkan pantauan organisasi, terdapat pola mekanisme akuntabilitas kasus pidana yang mengikis kepercayaan publik dan menodai prinsip persamaan di depan hukum serta hanya memperpanjang fenomena impunitas.

Kritikus lain mengatakan ada budaya dalam institusi kepolisian tentang solidaritas dan kerahasiaan.

Ini mengarahkan petugas untuk saling melindungi meskipun mereka bersalah yang paling jelas dicontohkan oleh penembakan Yoshua dan upaya untuk menutupinya.

Sedangkan implikasi dari kerahasiaan adalah tabu untuk membeberkan aib anggota yang melanggar hukum, terutama di jajaran kepolisian yang lebih tinggi.