Find Us On Social Media :

Gara-Gara Pembunuhan Brigadir J Kepolisian Indonesia Sampai Mendapat Sorotan Media Asing, Media Ini Berani Bongkar Borok Kepolisian Indonesia 'Ada Budaya Menutupi Kejahatan Sesama Polisi'

By Afif Khoirul M, Minggu, 14 Agustus 2022 | 09:10 WIB

Bharada E ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J.

Intisari-online.com - Kasus pembunuhan Brigadir J, atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, ternyata mendapat sorotan dari media Internasional.

Sentinel Asia, media yang disebut berani memberikan kritikan pedas ikut bersuara dalam kasus pembunuhan Brigadir J, dan menyoroti soal kepolisian Indonesia.

Sentinel Asia menyoroti kasus tersebut dalam artikelnya berjudul, "Indonesia Police Revenge Shooting Shakes Force to the Core."

Sejak terungkapnya kasus pembunuhan Brigadir J yang didalangi oleh atasannya sendiri Ferdy Sambo, sejumlah kejanggalan terungkap.

Mulai dari skenario penembakan, yang dilakukan oleh beberapa polisi hingga detail yang terus meluas hingga melibatkan 31 jajaran polisi di Indonesia.

Sebelumnya, pembunuhan ini melibatkan Bharada E atau Richard Eliezer, sebagai tersangka utama kasus pembunuhan.

Namun Presiden Jokowi mengatakan bahwa kasus ini harus transparan dan dibuka selebar-lebarnya di hadapan publik.

Menurut Sentinel Asia, situasi ini menunjukkan pola menutup-nutupi yang telah lama dilakukan kepolisian Indonesia.

Ini telah menyebabkan kritik publik yang luas terhadap kepolisian, yang telah lama dituduh korupsi dan tidak profesional.

Ini juga telah melahirkan penghinaan publik yang luas terhadap tindakan kekerasan lainnya oleh polisi.

Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menduga Eliezer ditekan untuk bertanggung jawab atas kematian Yosua.

"Saya belum bisa membeberkan langkah-langkah yang sepertinya (bertujuan agar) hanya Eliezer yang bertanggung jawab atas semua ini," kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.