Find Us On Social Media :

Bak Pepatah ‘Sepintar-pintarnya Bangkai Ditutupi, Baunya Tetap Tercium Juga’, Kebohongan Demi Kebohongan Ferdy Sambo dalam Kasus Kematian Brigadir J Akhirnya Terbongkar

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 13 Agustus 2022 | 11:45 WIB

Kebohongan demi kebohongan Ferdy Sambo dalam kasus kematian Brigadir J akhirnya terbongkar.

 Ternyata, narasai yang disebutkan itu sepenuhnya tidak benar, termasuk soal dugaan pelecehan.

Polisi menghentikan dua laporan istri Sambo terhadap Brigadir J, yaitu laporan dugaan pelecehan dan percobaan pembunuhan terhadap Putri, karena memastikan bahwa dua tudingan tersebut tidak terbukti kebenarannya.

“Berdasarkan hasil gelar perkara tadi perkara ini kita hentikan penyidikannya karena tidak ditemukan peristiwa pidana,” kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Brigjen Andi Rian Djajadi dalam konferensi pers, Jumat (12/8/2022).

Menurut polisi, pelaporan yang dilakukan Putri terhadap Brigadir J hanya untuk menghalangi penyidikan saja.

2. Baku tembak

Pada awal kasus ini terungkap, disebutkan bahwa terjadi baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah dinas Sambo.

Disebutkan bahwa Brigadir J memuntahkan 7 peluru dari pistolnya yang tidak satu pun mengenai Bharada E, sedangkan Bharada E disebut memberondong Brigadir J dengan 5 peluru  hingga menewaskan Yosua.

Faktanya, tidak terjadi baku tembak di rumah dinas Sambo, namun peristiwa sesungguhnya adalah penembakan Bharada E terhadap Brigadir J atas perintah jenderal bintang dua itu.

“Tidak ditemukan fakta peristiwa tembak-menembak seperti yang dilaporkan awal,” kata Kapolri, Selasa (9/8/2022).

Sambo setelah memerintahkan Bharada E mengeksekusi Brigadir J, kemudian menembakkan pistol milik Brigadir J ke tembok rumahnya agar seolah-olah terjadi baku tembak.

“Untuk membuat seolah-olah telah terjadi tembak-menembak, saudara FS melakukan penembakan dengan senjata milik senjata J ke dinding berkali-kali untuk membuat kesan seolah telah terjadi tembak-menembak,” ujar Sigit.

3. Tiba di Jakarta