Find Us On Social Media :

Diduga Jadi Lokasi Pelecehan Seksual Lebih dari 2 Dekade, SMA Selamat Pagi Indonesia yang Didirikan Julianto Eka Putra Punya 'Spiritual Garden', Cermin dari Seleksi Masuk

By Khaerunisa, Kamis, 7 Juli 2022 | 18:35 WIB

MA Selamat Pagi Indonesia di Kota Batu, Jawa Timur, Senin (31/5/2021).

Bahkan, kekerasan seksual ini juga diduga dilakukan oleh Julianto ketika ia dan murid-muridnya sedang melakukan kunjungan ke luar negeri.

SPI memang banyak memiliki program kunjungan lantaran adanya pendidikan kewirausahaan, yang dikenal sebagai salah satu keunggulan dari sekolah ini.

Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) yang diduga merupakan lokasi terjadinya pelecehan seksual lebih dari 2 dekade oleh pendirinya, Julianto Eka Putra, merupakan sekolah yang cukup terkenal.

Selain karena banyak prestasi gemilang yang telah ditorehkan oleh anak didik sekolah ini, SPI juga dikenal sebagai sekolah yang menggratiskan biaya pendidikan bagi para siswanya.

SMA SPI tidak menerima dan meminta peserta didik atau wali murid mengeluarkan biaya apapun.

Peserta didik yang diterima di sekolah ini merupakan keluarga yatim piatu atau tidak mampu yang memerlukan pendidikan di jenjang SMA.

Baca Juga: Sky Burial, Ritual Kematian 'Pemakaman Langit' Tibet Kuno, Amalkan Ajaran Buddha Lakukan Tindakan Welas Asih Terakhir dengan Berikan Tubuh Sebagai Makanan untuk Bumi

Baca Juga: Begini Cara Memijat Payudara dan Mengencangkan Alami dengan Ramuan Ini

SPI yang merupakan SMA berasrama (Boarding school) ini, terkenal bukan hanya di Kota Batu maupun di Indonesia, tetapi juga mancanegara.

Sekolah ini merupakan satu-satunya SMA di kota Batu yang menerapkan muatan lokal entrepreneurship, bahkan lengkap dengan laboratoriumnya bernama Kampoeng Succezz.

Kampoeng Succezz sendiri didirikan sebagai sarana belajar secara langsung dalam menerapkan teori-teori yang didapatkan di kelas, sehingga diharapkan peserta didik dapat mengalami dengan nyata dan menjadi kebiasaan (habit).

Selain itu, sistem pembelajarannya menggunakan moving class. Tak hanya dalam kelas persegi empat, tetapi juga menggunakan sejumlah ruangan berbentuk oval dan bulat. Tujuannya sistem ini yaitu agar para siswa tak terkungkung dalam sebuah ruangan.