Find Us On Social Media :

Bangkitkan Hantu-Hantu Sejarawan Soviet dan Segala Keberingasan Mereka, Putin Bak Kumpulkan Semua 'Kehebatan Rusia' Melawan Nazi dalam Operasi Militer Khusus di Ukraina

By May N, Jumat, 17 Juni 2022 | 14:24 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin.

Intisari - Online.com - Presiden Rusia Vladimir Putin telah memanggil hantu-hantu sejarah Rusia dan menyeret serta pencapaian mereka.

Mulai dari bagaimana Kaisar Pyotr yang Agung berhasil menduduki wilayah kekuasaannya, sampai perjuangan sampai mati Joseph Stalin melawan Nazisme.

Ini semua tertuang dalam "Operasi Militer Khusus" di Ukraina.

Panggilan-panggilan ini memiliki resonansi emosional bagi orang Rusia – dua kali lipat, karena disuarakan oleh seorang presiden yang memerintah sangat populer di seluruh negara terbesar di dunia.

Putin merekonstruksi kebanggaan nasional Rusia setelah penghinaan dan ledakan tahun-tahun Boris Yeltsin; melakukan berbagai petualangan militer yang sukses di sekitar pinggiran Rusia dan sekitarnya; dan mengembalikan Moskow ke posisi teratas dalam urusan global.

Sekarang, perang Ukraina membayangi pencapaian selama dua dekade.

Ini telah memisahkan Rusia dari Barat dan dampak ekonomi, belum lagi banyak kebenaran yang tidak menyenangkan dari perang, kemungkinan besar belum meresap ke dalam kesadaran publik.

Dan hasil jangka panjang yang sukses masih jauh dari pasti.

Lantas, seberapa masuk akal pembenaran Putin?

Intisari melansir wawancara Asia Times dengan Mark Edele, seorang profesor di Universitas Melbourne dan sejarawan Uni Soviet dan negara-negara pecahannya, spesialisasi dalam sejarah militer.

Edele menyatakan beberapa hal terkait Putin dan perang Rusia-Ukraina.

Vladimir Putin

Meskipun sebagian besar pihak berpikir Putin telah menjadi ahli geopolitik, menstabilkan dan memperkaya Federasi Rusia pasca Yeltsin sementara mempertahankan kesatuan, Edele berpendapat secara lokal Putin tidak berbuat banyak terkait diversifikasi ekonomi Rusia agar lepas dari ekspor bahan bakar fosil, dan rezim korupsinya ternyata masih melegenda.

Edele menyebut Putin hanya beruntung karena dia menjabat ketika harga minyak rendah dan kemudian harga minyak meningkat seperti menggila, tapi Putin tidak mampu menciptakan mekanisme yang memperbolehkannya pensiun dengan aman, yang mana itulah salah satu alasan Putin masih bisa bertahan sampai saat ini.

Menurut Edele, Putin tidak mengamankan Chechnya, Georgia, dan Krimea ataupun Donbass, dan tidak pula berhasil mempertahankan Bashar al-Assad menjadi pemimpin Suriah.

Alih-alih, Putin hanya beruntung karena Chechnya penuh dengan kekejaman seperti halnya Suriah, dan perayaan pasukan bersenjata Rusia hanya menjadi semacam rumah kartu saja.

"Secara geopolitik, Krimea cerdik secara taktis, terutama karena dia dengan tepat menyimpulkan bahwa Eropa tidak akan percaya dia akan melakukan hal seperti itu dan tidak akan tahu bagaimana menanggapinya. Upayanya untuk menggertak Ukraina ke dalam "Dunia Rusia" memiliki efek sebaliknya – sejauh dia merasa satu-satunya pilihannya adalah perang. Dan perang di Ukraina adalah bencana sejak awal. Jadi ya, ini adalah langkah yang sangat keliru – mungkin karena dia tidak lagi menerima saran apa pun," jelas Edele terkait langkah Putin.

Bagi Edele, Putin hanya ingin masuk ke dalam buku sejarah sebagai pria yang membangun ulang kekaisaran Rusia, sebuah ambisi untuk menjadi kekuatan global lagi.

Namun, Edele menyebut kegilaan Putin atas Pyotr yang Agung mengkhawatirkan.

"Ini menunjukkan ia ingin semua yang dimiliki Rusia kala itu, di tingkat maksimum. Tidak hanya negara-negara Balkan, Polandia dan Finlandia, tapi juga Alaska. Ini biasanya kubicarakan hanya kepada pendengar lokal, tapi klaim sejarah terbarunya telah diikuti dengan aksi," tutur Edele.

Dunia Rusia

Ketika disebut bahwa Stalin menaburkan etnis di seluruh Uni Soviet yang mungkin menyebabkan justifikasi agresi dari Moskow, Edele mengatakan dia tidak yakin jika Stalin benar telah menaburkannya karena diaspora juga berasal dari pola migrasi yang relatif spontan pada masa Soviet.

Namun, bisa juga diaspora ini menjadi casus belli, atau justifikasi serangan Moskow ke Ukraina.

"Negara-negara Baltik mungkin yang tertinggi dalam daftar sebagian besar analis, tetapi itu berarti perang dengan NATO. Dan jangan terburu-buru – tentara Rusia memiliki masalah serius dalam mengalahkan Ukraina, dan pada akhirnya akan kehabisan tenaga."

Edele juga mengatakan tentara Rusia sudah kehabisan senjata paling canggih, menyebabkan Rusia mulai menggunakan peluru kendali, bom bodoh, dan tentu saja artileri selama mereka masih punya persediaan itu.

Kemudian ketika ditanya apakah Rusia mampu membangun kembali Donbas, Mariupol, dan tempat-tempat lain seperti yang dilakukan untuk Chechnya dengan asumsi Moskow menang, Edele menjawab itu hanya mungkin jika semua sanksi dicabut dan mereka bisa mengekspor minyak dan gas mereka kembali.

Sanksi dipastikan membuat Rusia kesulitan melaksanakan rencananya.

Baca Juga: Ketar-ketir Rudal China Sanggup Musnahkan Pangkalan Militer AS di Guam, Amerika Buru-buru Kembangkan Fasilitas Militer Lain dengan Kelengkapan Fasilitas Ini