Pada tahun itu, Lady Fuca menjadi permaisuri pertama di Dinasti Qing yang secara pribadi memimpin para wanita di istana dalam ritus tersebut.
Mereka mempersembahkan murbei dan mempersembahkannya kepada kepompong ulat sutera, agar semuanya bekerja dengan rajin.
Seluruh ritus tersebut dilukis dalam empat gulungan pada tahun 1751 untuk mengenang Lady Fuca.
Pada tanggal 27 Mei 1746, Lady Fuca melahirkan putra ketujuh kaisar, Yongcong.
Kaisar Qianlong memiliki harapan besar untuk Yongcong dan menobatkannya sebagai Putra Mahkota tak lama setelah kelahirannya.
Namun, Yongcong juga meninggal saat masih kecil, pada 29 Januari 1748 karena penyakit cacar, mirip dengan Yonglian.
Kematian Yongcong menyebabkan Permaisuri patah hati sekali lagi, semua harapan untuk Permaisuri Fuca runtuh.
Kematian putra keduanya ini membuatnya tertekan dan juga kesehatannya memburuk, hingga ajal menjemputnya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari