Find Us On Social Media :

Meski Tinggal di Kota Terlarang Tapi Tak Suka Habiskan Uang untuk Kebaikannya Sendiri, Inilah Permaisuri Xiaoxianchun, Patah Hati Karena Kematian Putra Mahkotanya Hingga Kesehatannya Memburuk

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 9 Juni 2022 | 14:15 WIB

Permaisuri Xiaoxianchun, permaisuri pertama Kaisar Qianlong, patah hati atas kematian Putra Mahkotanya.

Intisari-Online.comPermaisuri Xiaoxianchun, lahir pada 28 Maret 1712 dan meninggal pada 8 April 1748,  berasal dari klan Fuca Bendera Kuning Perbatasan Manchu.

Permaisuri Xiaoxianchun adalah nama anumerta yang diberikan kepada istri dan permaisuri pertama Hongli, Kaisar Qianlong.

Dia adalah Permaisuri Qing yang berkuasa dari tahun 1738 hingga kematiannya pada tahun 1748.

Dia digambarkan sebagai orang yang dihormati dan berbudi luhur, dipuji, dan disukai oleh kaisar.

Dia tidak suka menghabiskan uang untuk kebaikannya sendiri dan menjalankan tugasnya dengan serius dalam hal ritual Konfusianisme.

Permaisuri Xiaoxianchun lahir pada hari ke-22 bulan lunar kedua pada tahun ke-51 pemerintahan Kaisar Kangxi, yang bila diterjemahkan menjadi 28 Maret 1712 dalam kalender Gregorian.

Pada tanggal 3 September 1727, Lady Fuca menikahi Hongli, putra keempat Kaisar Yongzheng, dan dia menjadi permaisuri utamanya.

Dia kemudian pindah ke Istana Musim Semi Abadi di bagian barat Kota Terlarang.

Dia melahirkan pada 3 November 1728 dari putra pertama Hongli, yang meninggal sebelum waktunya pada 14 Februari 1730, kemudian 9 Agustus 1730 dari putra keduanya, Yonglian, yang meninggal karena cacar pada 23 November 1738.

Dan melahirkan pada 31 Juli 1731 putri ketiganya, Putri Hejing dari Peringkat Pertama.

Kemudian Kaisar Yongzheng meninggal pada tanggal 8 Oktober 1735, lalu digantikan oleh Hongli, yang dinobatkan sebagai Kaisar Qianlong.

Pada tanggal 23 Januari 1738, Lady Fuca, sebagai permaisuri utama kaisar, diangkat sebagai Permaisuri.