Find Us On Social Media :

Bak RA Kartini Perjuangkan Emansipasi, Inilah Ratu Dina, Istri Pertama Raja Hussein dari Yordania, Menyerah Karena Harus ‘Berhadapan’ dengan Tangan Besi Sang Ibu Mertua, Kisahnya Jadi Film Hollywood

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 13 April 2022 | 08:20 WIB

Putri Dina binti ‘Abdu’l-Hamid , istri pertama dari Raja Hussein Yordania.

Mereka menikah pada 18 April 1955, dengan pengantin wanita berusia 26 tahun, dan pengantin pria berusia 19 tahun.

Dina harus melepaskan karier mengajarnya, keluarga, dan teman-temannya di Kairo dan memulai hidup baru di istana Kerajaan Yordania, dengan ibu mertuanya memerintah dengan tangan besi.

Namun, pernikahan itu penuh perselisihan sejak awal, melansir History of Royal Women.

Hussein percaya bahwa istrinya seharusnya tidak berperan dalam politik, sementara Dina yang berpendidikan tinggi merasa ini sangat menyesakkan.

Juga terdapat banyak ketegangan antara Dina dan ibu mertuanya.

Ratu Zein yang mempromosikan pernikahan antara keduanya, tetapi kemudia menyadari bahwa dia membenci Dina karena mengambil posisinya sebagai tokoh wanita senior di kerajaan.

Putri pasangan itu lahir pada tahun 1956, tetapi pada saat itu pernikahan mereka tidak dapat diperbaiki lagi.

Setahun kemudian mereka bercerai, dan Dina kehilangan gelarnya sebagai Ratu tetapi malah diberi pangkat Putri Yordania.

Setelah masa perpisahan yang menyakitkan, putri Alia diizinkan untuk melakukan kunjungan dan menghabiskan waktu bersama ibunya.

Dina kemudian menjalani kehidupan yang tenang di Kairo, dan pada tahun 1970, dia menikah dengan suami keduanya, Letnan Kolonel Asad Sulayman Abd al-Qadir, soerang pejabat tinggi di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Namun, suaminya dipenjarakan oleh Israel pada tahun 1982.

Setahun kemudian, Putri Dina merundingkan salah satu pertukaran tahanan terbesar dalam sejarah dan membebaskan suaminya dan 8.000 tahanan lainnya.