Advertorial

Sungguh Indah, Seperti Inilah Harta Karun Ratu Mesir Ahhotep, yang Dihargai Kepemimpinannya Saat Ditinggal Firaun, Sayang Makam Aslinya Justru Tidak Diketahui

K. Tatik Wardayati

Editor

Intisari-Online.comAhhotep adalah seorang ratu Mesir dari akhir Dinasti ke-17, yang menjabat sebagai wali selama Firaun Ahmose dan mengajukan pengusiran para pemimpin Hyksos.

Ahhotep mungkin lahir antara tahun 1585 dan 1575 SM dalam keluarga penguasa kota Thebes, yang termasuk dalam dinasti ketujuh belas.

Orangtuanya adalah Pangeran Senakhtenre dan istrinya Tetisheri, berasal dari keluarga yang lebih sederhana.

Pada saat itu, Mesir hidup terbagi menjadi beberapa kerajaan, semuanya tergantung pada tingkat yang lebih besar atau lebih kecil pada firaun Memphis dari Dinasti Kelima Belas.

Dinasti ini terdiri dari orang-orang Asia, Hyksos, yang telah menginvasi Mesir enam puluh tahun sebelumnya.

Thebes menjadi salah satu kerajaan terjauh dari Memphis dan Hyksos.

Ketika ayahnya meninggal, kakak laki-laki Ahhotep, Seqenenre Tao, mengambil alih takhta Theban, yang harus dinikahinya, mengikuti kebiasaan kuno.

Atas saran dari ibu mereka, Tetisheri, serta oleh dewan yang terdiri dari tentara, bangsawan, juru tulis, dan pendeta, pasangan kerajaan baru ini, diam-diam memutuskan untuk mulai melawan Hyksos dan sekutu mereka.

Baca Juga: Berusia 3.300 Tahun, Gelang Kuno Langka Orang Het dari Peradaban Kuno yang Hilang, Unik dengan Simbol, Ditemukan oleh Petani di Tanah Garapannya

Baca Juga: Sungguh Indah! Berusia 1.500 Tahun, Harta Karun Perhiasan China Kuno Paling Indah Ditemukan di Sebuah Makam Seorang Wanita China

Namun desas-desis telah mencapai Memphis, karena tak lama setelah Seqenenre Tao naik takhta, duta Hyksos tiba di Thebes, menuntut agar kuda nil suci kuil Amun dikorbankan saja, karena teriakan mereka membuat firaun tidak bisa tidur (padahal mereka tinggal ratusan kilometer).

Entah apa yang dilakukan orang Theban menghadapi provokasi ini, tetapi kenyataannya dalam waktu singkat tentara meninggalkan kota selatan dengan tujuan jelas, yaitu membebaskan Mesir dari kuk Hyksos.

Di kepala mereka berbaris Raja Seqenre Tao yang baru saja dinobatkan, dijuluki Bravo.

Sisa keluarga kerajaan kemudian ditempatkan di Thebes, yaitu ibu suri Tetisheri, semua pangeran dan putri, dan Ratu Ahhotep, bertanggung jawab atas pemerintahan tanpa kehadiran suaminya.

Keterampilannya mengatur pemerintahan dihargai oleh semua orang di masa-masa sulit seperti itu.

Peti mati luar Ahhotep I akhirnya dimakamkan kembali di TT320 di Deir el Bahari.

Peti mati menunjukkan ratu dengan wig tripartit dan modius.

Tubuhnya ditutupi dalam desain rishi (bulu) dan mirip dengan pati mati luar Ahmose-Neferteri dan Ahmose-Meritanom. Namun, makam asli Ahhotep I tidak diketahui.

Baca Juga: Berumur 131 Tahun, Bangkai Kapal Ini Terpelihara dengan Baik, Ditemukan di Dasar Danau Superior dengan Muatan Batu Bara yang Berat, Adakah Harta Karun di Dalamnya?

Baca Juga: Berumur Hampir 700 Tahun, Koin Emas 23 Karat Abad ke-14 dari Pemerintahan Raja Edward, Ditemukan Pemburu Harta Karun Amatir, Masih Terlihat Mulus, Dilelang dengan Kisaran Harga 2,65 Milyar Rupiah

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait