Find Us On Social Media :

Dikecam Seisi Dunia Gara-gara Pembantaian di Kota Bucha, Rusia Kembali Digempur Sanksi Baru dari Barat, Langsung Buat Vladimir Putin Rugi Besar

By Mentari DP, Rabu, 6 April 2022 | 19:30 WIB

Salah satu dampak perang Rusia dan Ukraina adalah sanksi ekonomi.

Intisari-Online.com - Akibat dari perang Rusia dan Ukraina, Rusia mendapatkan banyak sanksi dari banyak negara.

Salah satu dampak perang Rusia dan Ukraina adalah sanksi ekonomi yang menghantam perekonomian Rusia.

Namun Menteri Luar Negeri Liz Truss mengatakan bahwa Barat harus memukul ekonomi Rusia lebih keras lagi dengan sanksi.

Dilansir dari express.co.uk pada Rabu (6/4/2022), Barat telah membekukan lebih dari 350 miliar Dollar AS cadangan mata uang asing Rusia senilai 604miliar Dollar AS.

Menurut Truss, satu-satunya cara untuk mengakhiri perang ini adalah agar Vladimir Putin kalah di Ukraina.

“Meskipun pasukan Rusia telah dikalahkan dalam serangan awal mereka di Kyiv, tidak ada perubahan dalam niat dan ambisi mereka."

“Kami melihat pasukan Putin mengarahkan pandangan mereka ke timur dan selatan Ukraina, dengan mengabaikan kehidupan sipil dan kebangsaan mereka secara sembrono.”

Inggris dan negara-negara Barat lainnya berharap bahwa sanksi akan memaksa Rusia untuk mundur di Ukraina.

Dan benar saja.

Inggris kembali mengumumkan paket sanksi baru terhadap Rusia atas kekejaman terbaru dalam invasinya ke Ukraina.

Seorang pejabat AS yang mengetahui langsung transaksi tersebut mengatakan bahwa tindakan tersebut akan mencakup larangan semua investasi baru di Rusia.

Tentu saja ini menjadi pukulan keras bagi pemerintahan Vladimir Putin dan ekonomi negara itu.

Rusia telah terpukul keras oleh sanksi ekonomi yang membuat bank-bank terputus dari sistem keuangan, rubel yang melemah, dan aset internasional bisnis dibekukan.

Bloomberg melaporkan bahwa Pemerintah barat juga diperkirakan akan meningkatkan jumlah sanksi terhadap lembaga keuangan Rusia dan perusahaan milik negara.

Pejabat itu juga mengklaim langkah-langkah baru akan menargetkan pejabat Rusia dan keluarga mereka.

Paket sanksi baru dikatakan dirancang untuk menimbulkan kerugian ekonomi akut dan langsung pada Rusia.

Dan ini jelas lebih membatasi kekuasaan Putin.

Sebelumnya, UE mengatakan akan bergerak untuk melarang impor batu bara Rusia.

Putri Putin mungkin juga menjadi target dari langkah-langkah baru tersebut, menurut laporan Bloomberg.

Batubara Rusia menyumbang sekitar 30 persen dari konsumsi UE pada tahun 2020.

Tapi saat ini, UE menarik 45 persen pasokan gasnya dari Rusia dan 25 persen dari impor minyaknya.

Padahal ekonomi Putin sangat bergantung pada penjualan cadangan bahan bakar fosil Rusia yang kaya, dan pembiayaan negara sebagian berasal dari perusahaan minyak publik seperti Gazprom dan Rosneft.

Sanksi terbaru datang menyusul munculnya rekaman mengejutkan dari kota Bucha yang diduduki kembali, di utara Kyiv, yang menunjukkan bukti kekejaman Rusia terhadap warga sipil.

Sebuah rekaman video menunjukkan kuburan massal dan mayat warga sipil yang tersisa di jalan.

Human Rights Watch antara lain menuduh Rusia sekali lagi melakukan kejahatan perang di Ukraina.

Namun, Rusia sejauh ini menyangkal kejahatan perang dan menentang bukti foto yang diambil oleh wartawan di tempat kejadian.

Baca Juga: Dibanggakan Setinggi Langit oleh Vladimir Putin Sebagai Senjata Siluman, Siapa Sangka Jet Tempur Rusia Seharga Rp716 Miliar Ini Berhasil Ditembak Jatuh dan Hancur Terbakar