Rusia telah terpukul keras oleh sanksi ekonomi yang membuat bank-bank terputus dari sistem keuangan, rubel yang melemah, dan aset internasional bisnis dibekukan.
Bloomberg melaporkan bahwa Pemerintah barat juga diperkirakan akan meningkatkan jumlah sanksi terhadap lembaga keuangan Rusia dan perusahaan milik negara.
Pejabat itu juga mengklaim langkah-langkah baru akan menargetkan pejabat Rusia dan keluarga mereka.
Paket sanksi baru dikatakan dirancang untuk menimbulkan kerugian ekonomi akut dan langsung pada Rusia.
Dan ini jelas lebih membatasi kekuasaan Putin.
Sebelumnya, UE mengatakan akan bergerak untuk melarang impor batu bara Rusia.
Putri Putin mungkin juga menjadi target dari langkah-langkah baru tersebut, menurut laporan Bloomberg.
Batubara Rusia menyumbang sekitar 30 persen dari konsumsi UE pada tahun 2020.
Tapi saat ini, UE menarik 45 persen pasokan gasnya dari Rusia dan 25 persen dari impor minyaknya.
Padahal ekonomi Putin sangat bergantung pada penjualan cadangan bahan bakar fosil Rusia yang kaya, dan pembiayaan negara sebagian berasal dari perusahaan minyak publik seperti Gazprom dan Rosneft.
Sanksi terbaru datang menyusul munculnya rekaman mengejutkan dari kota Bucha yang diduduki kembali, di utara Kyiv, yang menunjukkan bukti kekejaman Rusia terhadap warga sipil.
Sebuah rekaman video menunjukkan kuburan massal dan mayat warga sipil yang tersisa di jalan.
Human Rights Watch antara lain menuduh Rusia sekali lagi melakukan kejahatan perang di Ukraina.
Namun, Rusia sejauh ini menyangkal kejahatan perang dan menentang bukti foto yang diambil oleh wartawan di tempat kejadian.