Intisari-Online.com - Saat ini, perhatian seluruh dunia tengah berfokus pada perang Rusia dan Ukraina.
Padahal selain perang Rusia dan Ukraina, ada berbagai masalah yang juga menyebabkan korban jiwa.
Salah satunya Israel tengah dibombardir oleh serangan ISIS.
Selama 7 hari, 11 orang Israel dilaporkan tewas dalam 3 serangan ISIS di lokasi yang berbeda-beda.
ISIS sendiritelah mengklaim bertanggung jawab atas 2 serangan yang terjadi.
Sebenarnya serangan ISIS diIsrael jarang terjadi. Terakhir kali kelompok itu mengaku bertanggung jawab atas kekerasan di Israel adalah pada tahun 2017.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengeluarkan sebuah peringatan dan membuat Pasukan Keamanan Israel (IDF) sudah siaga tinggi.
Masalah Israel bukannya membalas serangan itu ke ISIS. Malahan mereka menyerang pengungsi Palestina.
Dilansir darivice.com pada Selasa (5/4/2022), seelah mendapat serangan bertubi-tubi dari ISIS, pasukan keamanan Israel malah menyerangsebuah kamp pengungsi pada Kamis (31/3/2022) pagi.
Otoritas Palestina mengatakan pasukan keamanan Israel menewaskan 2 orang dan melukai 15 lainnya dalam serangan fajar di kamp Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
Akibatnya dari sernagan itu, ribuan orang menghadiri pemakaman mereka hari ini dan meneriakkan slogan-slogan anti-Israel.
Ketegangan antara warga Palestina dan Israel meningkat setelah serangkaian serangan fatal ISIS.
Dan tentara Israel mengatakan bahwa operasi pada hari Kamis itu dilakukan untuk menangkap para tersangka.
Sanad Abu Attiyeh (17) dan Yazeed al-Saadi (23) diidentifikasi sebagai korban.
Pasangan itu tewas dalam baku tembak setelah tentara Israel menggerebek rumah mereka untuk menangkap mereka, menuduh mereka terkait dengan serangan mematikan baru-baru ini.
Tentara Israel berkata, “Tentara IDF dan Polisi Perbatasan Israel melakukan kegiatan kontraterorisme di Jenin untuk menangkap tersangka teroris pagi ini."
Orang-orang bersenjata Palestina melepaskan tembakan ke tentara, yang membalas dengan tembakan.
Akibatnya1 tentara IDF terlukadan dievakuasi ke rumah sakit untuk perawatan medis.
Dalam insiden terpisah, seorang pria Palestina berusia 30 tahun ditembak mati di halte bus di blok pemukiman Gush Etzion di Betlehem selatan di Tepi Barat yang diduduki.
Tentara Israel mengatakan pria itu telah menikam dan melukai seorang warga sipil Israel.
Orang Israel dan Palestina memang terbiasa dengan lonjakan kekerasan selama momen-momen tertentu.
Misalnya hari raya keagamaan Paskah dan Ramadhan ketika orang-orang Yahudi, Kristen, dan Muslim berbagi tempat-tempat suci utama di Yerusalem.
Namun soal serangan ISIS itu, tentu tidak ada hubungannya dengan pengungsi Israel.
Akan tetapiPerdana Menteri Israel Naftali Bennett mengumumkan bahwa pasukan keamanan Israel termasuk Shin Bet, dinas keamanan domestik negara itu telah sepakat.
Bahwa mereka berencana untuk melakukan serangan.