Intisari-Online.com - Ada banyak hal yang terjadi pasca Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.
Salah satu kejadian ketikaAfghanistan jatuh ke tangan Taliban adalah munculnya ISIS-K, sub kelompok dari ISIS di Afghanistan.
Sama seperti Taliban, ISIS-K mulai menghilang tak kala pasukan Amerika Serikat (AS) mengepung Afghanistan.
Namun setelah pasukan AS meninggalkan Afghanistan, ISIS-K mulai muncul.
Bahkan ISIS-K mulai berani membuat pejuang Taliban membelot ke kubu mereka.
Seperti yang terjadi pada pejuang Taliban yang membelot ISIS-K ini. Di mana dia merasa kecewa dengan reformasi ideolgi di Afghanistan saat ini.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Senin (27/9/2021), mantan anggota Taliban itu menyalahkan Wakil Perdana Menteri saat ini, Mullah Abdul Ghani Baradar.
Alasannya karena mereka melakukan reformasi besar-besaran termasuk mengizinkan anak perempuan mengenyam pendidikan dan perempuan.
Ini banyak membuat pejuang Taliban sangat marah.
Pada akhirnya, banyak dari mereka yang telah bertukar kesetiaan kepada kelompok teroris ISIS-K hanya beberapa minggu setelah Taliban berkuasa di Afghanistan.
Bahkanmenurut Dragonfly Associate dan analis intelijen, Barbara Kelemen, telah terjadi konflik antaratingkat senior dalam grup.
“Beberapa bentrokan dalam kepemimpinan senior menyebabkan anggota membelot ke ISIS-K,” kata Kelemen.
Berbicara tentang susunan pemerintahan Taliban, analis intelijen mengatakan: “Orang yang ditunjuk baru-baru ini menentang kesepakatan AS, dan faksi-faksi yang lebih radikal muncul."
"Menurut mereka, ISIS-K terlihat dapat mencapai tujuan asli Taliban dengan lebih baik dan nilai-nilai.”
“Kecepatan dan waktu gerakan telah menciptakan suasana momentum."
"Seperti yang ditunjukkan oleh serangan teror baru-baru ini di Kabul dan Jalalabad oleh ISIS-K.”
Kelemen melanjutkan untuk menjelaskan secara lebih rinci alasan di balik beberapa gerakan.
“ISIS-K sebelumnya telah berhasil merekrut anggota yang tidak puas dengan Taliban dan mereka yang menganggap Taliban terlalu moderat.”
“ISIS-K sekarang akan memanfaatkan posisinya sebagai kelompok penolakan utama di Afghanistan untuk merekrut lebih banyak mantan pendukung Taliban dan untuk meningkatkan serangan terhadap Taliban.”
Ketika ditanya tentang potensi jaringan keamanan dan terorisme dalam skala regional, pakar tersebut mengatakan: “Sebagai tanda aspirasi regionalnya, ISIS juga memiliki unit yang berbasis di Afghanistan."
"Bahkan punya kantor kantor Al-Sadiq yang berfokus pada peningkatan kerja sama antara ISIS yang bersatu di seluruh dunia."
Dengan ideologi yang menjadi ancaman di Asia Barat dan Asia Tenggara, kepercayaan yang tumbuh pada ISIS yang bangkit kembali dapat menimbulkan ancaman keamanan utama di kawasan tersebut.
Dengan upaya Taliban untuk melegitimasi posisinya sebagai Pemerintah yang diterima secara global, pengakuan internasional mungkin sulit didapat.
Malahan dengan semakin kuatnya ISIS-K, risiko terhadap keamanan internasional yang lebih luas juga tinggi.