Nafsunya akan kekuasaan membuatnya merebut takhta pada tahun 9 M.
Permaisuri Wang Zengjun yang mempromosikan keponakannya itu dan membiarkn dia membuat keputusan baik dalam urusan militer maupun sipil.
Pada tahun 7 SM, Kaisar Cheng meninggal, karena tidak memiliki anak, maka keponakannya, Liu Xin, menjadi Kaisar Ai.
Janda Permaisuri Wang Zhengjun dan keluarganya terus mempertahankan kekuasaan.
Pada tahun 1 SM, Kaisar Ai meninggal, dan dia juga tidak memiliki anak, tetapi Janda Permaisuri Wang Zhengjun masih ingin terus memerintah dan tidak memiliki keinginan untuk pensiun.
Maka dia membuat keinginannya diketahui Wang Mang, dia menempatkan keponakan Kaisar Cheng yang lain.
Kaisar baru ini berusia sembilan tahun dan lemah, dikenal sebagai Kaisar Ping, maka Wang Zhengjun menjadi Janda Permaisuri dan diangkat menjadi wali.
Dia menemukan bukannya Han yang mulia, namun kerajaannya berada di ambang kehancuran ekonomi, karena penerimaan negara menurun.
Para petani dikenai pajak sedangkan pemilik tanah tidak, kekaisaran menderita akibat pemberontakan budak yang terjadi dua dekade sebelum dia menjadi bupati.
Sementara Janda Permaisuri Wang Zhengjun menghadapi kesulitan-kesulitan itu, Wang Mang menginginkan takhta untuk dirinya sendiri, maka dia mulai membangun pendukung dan menyingkirkan saingannya.