Find Us On Social Media :

Sebulan Lamanya Dimusuhi Seantero Dunia, Mendadak Rusia Hentikan Aktivitas Militernya di Ukraina, Benarkah Vladimir Putin Mau Akhiri Perang Rusia dan Ukraina?

By Mentari DP, Rabu, 30 Maret 2022 | 11:00 WIB

Benarkah pasukan Rusia mundur dalam perang Rusia dan Ukraina?

Intisari-Online.com - Sejak dimulai pada Kamis (24/2/2022), perang Rusia dan Ukraina sudah berlangsung selama 1 bulan lamanya.

Selama perang Rusia dan UkrainaRusia dan Ukraina telah menjalani 3 putaran negosiasi tatap muka dan putaran negosiasi online.

Negosiasi itu membahas beberapa hal.

Di antaranya masalah pembukaan koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil.

Nah, pada Selasa (29/3/2022) kemarin, kedua negara kembali bertemu di Istanbul, Turki.

Namun ada langkah mengejutkan yang terjadi.

Dilansir dari express.co.uk pada Rabu (30/3/2022), wakil Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan hal mengejutkan setelah pembicaraan negosiasi antara tim Rusia dan Ukraina di Istanbul.

Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Alexander Fomin, mengatakan keputusan itu diambil untuk kepentingan menciptakan rasa saling percaya dan kondisi yang diperlukan untuk pembicaraan lebih lanjut berlangsung.

Baca Juga: Perbedaan Militernya Bak Langit dan Bumi, Siapa Sangka Gudang Senjata Rusia Justru Hancur Lebur Usai Dihantam Rudal Ukraina, Ledakan Besar Langsung Terjadi

Baca Juga: Padahal Alot Diajak Negosiasi, Mendadak Rusia Hilangkan Syarat Ini Jika Ingin Gencatan Senjata, Bahkan Diizinkan Bergabung dengan Eropa, Apa Alasannya?

Staf umum akan mengungkapkan secara lebih rinci keputusan yang telah diambil setelah delegasi Rusia kembali ke Moskow, kata Fomin.

Lebih dari itu, militer Ukraina mengatakan telah mencatat penarikan di sekitar Chernihiv dan Kyiv.

Prioritas utama Ukraina dari pembicaraan itu adalah untuk mengamankan gencatan senjata segera, tetapi kedua belah pihak meminimalkan prospek terobosan apa pun.

Negara itu dikatakan telah mengusulkan status netral dengan imbalan jaminan keamanan dalam putaran terakhir pembicaraan dengan Rusia.

Ini berarti tidak akan bergabung dengan aliansi militer atau menjadi tuan rumah pangkalan militer seperti NATO.

Para perunding mengatakan kepada wartawan Aljazeera bahwa proposal itu juga akan mencakup periode konsultasi 15 tahun tentang status Krimea yang dicaplok, yang direbut oleh Rusia pada 2014, dan hanya bisa berlaku jika terjadi gencatan senjata lengkap.

Vladimir Medisnky, kepala negosiator Rusia menggambarkan pembicaraan di Istanbul, yang berlangsung selama beberapa jam, sebagai "konstruktif".

Dia mengatakan proposal oleh Ukraina tidak akan diteruskan ke Presiden Vladimir Putin untuk mempertimbangkan apa yang akan terjadi ke depan.

Baca Juga: Jadi Kaisar Paling Dibenci dalam Sejarah India, Inilah Kaisar Aurangzeb, Seorang Pria Islam Ortodoks yang Pernah Hancurkan Ratusan Kuil Hindu dan Bikin Perbudakan Umat Kristen

Baca Juga: Terungkap dalam Ramalan Kuno Lawas Baba Vanga, Ternyata Ada Hal Mengerikan yang Meramalkan Soal Pemimpin Rusia Vladimir Putin, Apa Itu?

Kepala negosiator juga menyebutkan bahwa pertemuan antara Putin dan Zelenksy mungkin terjadi jika kementerian luar negeri Rusia dan Ukraina menyetujui kesepakatan untuk mengakhiri konflik.

Mykhailo Podolyak, salah satu penasihat politik Presiden Zelensky, mengatakan proposal jaminan keamanan Ukraina melibatkan beberapa negara penjamin seperti Amerika Serikat, Inggris, Turki, Prancis, dan Jerman.

"Negara-negara akan secara hukum dan secara aktif terlibat dalam melindungi Ukraina dari agresi apa pun,” tweet Podolyak.

Dia menambahkan bahwa delegasi Ukraina telah menawarkan untuk menyelesaikan masalah Semenanjung Krimea, yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada 2014.

Setelah pembicaraan, Gedung Putih mengkonfirmasi Presiden AS Joe Biden akan mengadakan pembicaraan melalui telepon dengan sekutu penting Eropa barat.

Biden mengadakan panggilan dengan para pemimpin Inggris, Prancis, Jerman dan Italia.

Tujuannya untuk membahas perkembangan terbaru mengenai invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Pantas Saja Seisi Eropa Langsung Ketar-ketir, Setelah Serang Ukraina Habis-habisan, Kini Negara Tetangganya Terseret ke Dalam Perang Karena Putin Incar Wilayah Ini

Baca Juga: Bikin Amerika Jatuhkan Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki, Inilah 'Dosa' Kaisar Hirohito dalam Serangan Pearl Harbor, Terkuak dalam Memo Kontroversial Ini