Find Us On Social Media :

Sebulan Lamanya Dimusuhi Seantero Dunia, Mendadak Rusia Hentikan Aktivitas Militernya di Ukraina, Benarkah Vladimir Putin Mau Akhiri Perang Rusia dan Ukraina?

By Mentari DP, Rabu, 30 Maret 2022 | 11:00 WIB

Benarkah pasukan Rusia mundur dalam perang Rusia dan Ukraina?

Prioritas utama Ukraina dari pembicaraan itu adalah untuk mengamankan gencatan senjata segera, tetapi kedua belah pihak meminimalkan prospek terobosan apa pun.

Negara itu dikatakan telah mengusulkan status netral dengan imbalan jaminan keamanan dalam putaran terakhir pembicaraan dengan Rusia.

Ini berarti tidak akan bergabung dengan aliansi militer atau menjadi tuan rumah pangkalan militer seperti NATO.

Para perunding mengatakan kepada wartawan Aljazeera bahwa proposal itu juga akan mencakup periode konsultasi 15 tahun tentang status Krimea yang dicaplok, yang direbut oleh Rusia pada 2014, dan hanya bisa berlaku jika terjadi gencatan senjata lengkap.

Vladimir Medisnky, kepala negosiator Rusia menggambarkan pembicaraan di Istanbul, yang berlangsung selama beberapa jam, sebagai "konstruktif".

Dia mengatakan proposal oleh Ukraina tidak akan diteruskan ke Presiden Vladimir Putin untuk mempertimbangkan apa yang akan terjadi ke depan.

Baca Juga: Jadi Kaisar Paling Dibenci dalam Sejarah India, Inilah Kaisar Aurangzeb, Seorang Pria Islam Ortodoks yang Pernah Hancurkan Ratusan Kuil Hindu dan Bikin Perbudakan Umat Kristen

Baca Juga: Terungkap dalam Ramalan Kuno Lawas Baba Vanga, Ternyata Ada Hal Mengerikan yang Meramalkan Soal Pemimpin Rusia Vladimir Putin, Apa Itu?

Kepala negosiator juga menyebutkan bahwa pertemuan antara Putin dan Zelenksy mungkin terjadi jika kementerian luar negeri Rusia dan Ukraina menyetujui kesepakatan untuk mengakhiri konflik.

Mykhailo Podolyak, salah satu penasihat politik Presiden Zelensky, mengatakan proposal jaminan keamanan Ukraina melibatkan beberapa negara penjamin seperti Amerika Serikat, Inggris, Turki, Prancis, dan Jerman.

"Negara-negara akan secara hukum dan secara aktif terlibat dalam melindungi Ukraina dari agresi apa pun,” tweet Podolyak.

Dia menambahkan bahwa delegasi Ukraina telah menawarkan untuk menyelesaikan masalah Semenanjung Krimea, yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada 2014.

Setelah pembicaraan, Gedung Putih mengkonfirmasi Presiden AS Joe Biden akan mengadakan pembicaraan melalui telepon dengan sekutu penting Eropa barat.

Biden mengadakan panggilan dengan para pemimpin Inggris, Prancis, Jerman dan Italia.

Tujuannya untuk membahas perkembangan terbaru mengenai invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Pantas Saja Seisi Eropa Langsung Ketar-ketir, Setelah Serang Ukraina Habis-habisan, Kini Negara Tetangganya Terseret ke Dalam Perang Karena Putin Incar Wilayah Ini

Baca Juga: Bikin Amerika Jatuhkan Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki, Inilah 'Dosa' Kaisar Hirohito dalam Serangan Pearl Harbor, Terkuak dalam Memo Kontroversial Ini