Find Us On Social Media :

Tragedi Kebidanan Ratu Maria Isabel dari Braganza, Istri Kedua Raja Spanyol Ferdinand VII, Jerit Kesakitan Dirasakannya Ketika Dilakukan Operasi Caesar untuk Keluarkan Bayinya yang Mati Sungsang

By K. Tatik Wardayati, Senin, 28 Maret 2022 | 12:20 WIB

Ratu Maria Isabel dari Braganza, merasakan kesakitan ketika operasi caesar saat mengeluarkan bayinya yang mati sungsang.

Tetapi, setidaknya mereka terbebas dari cengkeraman Napoleon, meskipun mereka harus hidup terpisah selama di pengasingan.

Carlota memuja putra keduanya yang masih hidup, Miguel, yang tinggal bersamanya.

Meski terpisah, dia dan suaminya tetap berkomunikasi melalui surat dan jarang bertemu selama empat tahun berikutnya.

Selama tinggal di Brasil ini, Maria Isabel dididik dengan cermat di bawah pengawasan ibunya dalam suasana liberal.

Maria Isabel dikenal adil, baik hati, namun tertutup, mirip dengan kepribadian ayahnya.

Pada 20 Maret 1816, Ratu Maria I meninggal, dan ayah Maria Isabel menjadi Raja Portugal dan Brasil.

Baca Juga: Sering Diabaikan, Inilah Rabia Gulnus Emetullah Valide Sultan, Ratu Ottoman yang Sangat Pencemburu, Bunuh Saudara-saudara Suaminya, Bahkan Ubah Gereja Jadi Masjid Sebagai Rampasan Perang

 Baca Juga: Kisah Cinta Tragis Permaisuri Xiaowu, Bagaimana Seorang Kaisar Berduka Atas Kehilangan Permaisuri Tercintanya yang ‘Rusak’ Wajahnya Karena Sakit

Pada 29 September 1816, Maria Isabel menikahi pamannya dari pihak ibu, Raja Ferdinand VII dari Spanyol, yang usianya 13 tahun lebih tua darinya.

Istri pertama Raja Ferdinand VII adalah Maria Antonia dari Napoli dan Sisilia meninggal pada tahun 1806 tanpa memiliki anak, namun pernah mengalami dua kali keguguran.

Dengan cepat Maria Isabel hamil dan melahirkan seorang putri pada 21 Agustus 1817.

Namun, Maria Luisa Isabel kecil meninggal pada usia empat bulan pada 9 Januari 1818, melansir History of Royal Women.