Find Us On Social Media :

Peduli Setan Dengan Ancaman Vladimir Putin, Donald Trump: Jika Saya Presiden Amerika, Saya Akan Mengirim Kapal Selam Nuklir ke Rusia dan Menembakkannya Berkali-kali

By Mentari DP, Rabu, 23 Maret 2022 | 17:30 WIB

Kata Mantan Presiden AS Donald Trump soal perang Rusia dan Ukraina.

Intisari-Online.com - Ada banyak pemimpin negara yang mengomentari perang Rusia dan Ukraina.

Namun hampir 1 bulan perang Rusia dan Ukraina terjadi, baru inilah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump angkat suara.

Kata Presiden ke-45 AS itu, dia ingin memperingatkan seluruh dunia, khususnya Rusia.

Bahwa AS adalah "kekuatan nuklir terbesar di dunia".

Pernyataannya itu dia sampaikan selama wawancara dengan pembawa acara Fox Business Stuart Varney pada hari Senin kemarin.

Trump mengklaim bahwa jika dia adalah Presiden AS, maka dia akan mengancam Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pengerahan kapal selam nuklir AS.

Dia juga akan memberi tahu diktator itu bahwa AS akan meluncur nuklir berkali-kali ke wilayah Rusia.

Dilansir dari express.co.uk pada Rabu (23/3/2022), AS memang memiliki 68 kapal selam operasional.

Baca Juga: Tepat di Hadapan Puan yang Hanya Bisa 'Basa-basi' Soal Ukraina, Negara Ini Berani Mencak-mencak Soal 'Standar Ganda' Dunia, Sampai Berani Minta Negara Lain Diusir

Baca Juga: Pantas Seisi Bumi Ketakutan Setengah Mati, Ternyata Segini Dampak Kerusakan yang Ditimbulkan Jika Rusia Gunakan Senjata Nuklirnya

Di mana 14 di antaranya dipersenjatai dengan rudal balistik bertenaga nuklir strategis.

Sementara Rusia hanya memiliki 11 kapal selam yang mampu menembakkan rudal nuklir.

Hal ini menurut informasi yang diberikan oleh Institut Internasional untuk Studi Strategis.

Sebelumnya, Putin sudah membuat ancaman terselubung untuk menggunakan persenjataan nuklirnya jika negara-negara Barat campur tangan dalam perang di Ukraina.

Dalam pidato TV, Putin mengumumkan keputusannya untuk menyerang Ukraina.

Dia juga mengatakan Barat akan menghadapi konsekuensi yang lebih besar daripada yang pernah Anda hadapi dalam sejarah jika mereka terlibat dalam perang.

Kemudian, dia memerintahkan pasukan pencegah nuklirnya untuk waspada saat ketegangan meningkat karena petualangan militernya.

Akan tetapi sikap Putin itu dianggap Trump sebagai gertakan semata.

Baca Juga: Dibanggakan Setinggi Langit oleh Vladimir Putin, Siapa Sangka Seluruh Pasukan Resimen Elit Rusia Ini Justru Hancur Lebur di Tangan Pasukan Ukraina, Kekalahan Terburuk Sejak Perang Dunia 2

Baca Juga: Jadikan Ukraina Sebagai Batu Loncatan, Inilah Negara Selanjutnya yang Sangat Ingin Digempur Vladimir Putin, 'Perang Baru Saja Dimulai!'

Sebelum lengser dari posisi Presiden AS, Trump terakhir bertemu Putin pada Juli 2018.

Pada saat itu, mereka bertemu untuk pertemuan puncak di Helsinki.

Bahkan keduanya sempat mengadakan konferensi pers bersama.

Lebih mengejutkan lagi, Trump percaya pernyataan Putin bahwa Rusia tidak ikut campur dalam pemilihan Presiden AS 2016.

Dengan melakukan itu, Trump mengabaikan kesimpulan Komunitas Intelijen AS, yang mengatakan Rusia telah ikut campur dalam pemilihan itu.

Sikap Trump lantas dikecam sejumlah polisi AS. Salah satunya Senator John McCain, dari Partai Republik Arizona.

"Saya pikir Trump takut Putin. Sebab pria itu mengintimidasi dia," ungkapnya.

"Karena Putin adalah pria yang menakutkan, terus terang, saya pikir dia takut padanya," tutupnya.

Baca Juga: Gawat! Perang Rusia dan Ukraina Belum Kelar, Mendadak Terdengar Suara Tembakan dari Roket Korea Utara, Benarkah Kim Jong-Un Sedang Uji Coba Nuklir?

Baca Juga: Berasa Paling Berkuasa Sampai Seenak Jidat Tahan Aset Miliarder Rusia, Amerika Bersiap Kena Karma, Disingkirkan Tetangga Indonesia Ini Sebagai Tujuan Pebisnis Seantero Bumi