Hal ini menurut informasi yang diberikan oleh Institut Internasional untuk Studi Strategis.
Sebelumnya, Putin sudah membuat ancaman terselubung untuk menggunakan persenjataan nuklirnya jika negara-negara Barat campur tangan dalam perang di Ukraina.
Dalam pidato TV, Putin mengumumkan keputusannya untuk menyerang Ukraina.
Dia juga mengatakan Barat akan menghadapi konsekuensi yang lebih besar daripada yang pernah Anda hadapi dalam sejarah jika mereka terlibat dalam perang.
Kemudian, dia memerintahkan pasukan pencegah nuklirnya untuk waspada saat ketegangan meningkat karena petualangan militernya.
Akan tetapi sikap Putin itu dianggap Trump sebagai gertakan semata.
Sebelum lengser dari posisi Presiden AS, Trump terakhir bertemu Putin pada Juli 2018.
Pada saat itu, mereka bertemu untuk pertemuan puncak di Helsinki.
Bahkan keduanya sempat mengadakan konferensi pers bersama.
Lebih mengejutkan lagi, Trump percaya pernyataan Putin bahwa Rusia tidak ikut campur dalam pemilihan Presiden AS 2016.