Find Us On Social Media :

Beginilah Tujuan KAA Diadakan di Bandung dan Dampaknya Bagi Dunia

By May N, Senin, 21 Maret 2022 | 11:00 WIB

Tujuan KAA diadakan di Bandung dan dampaknya bagi dunia

Pada tanggal 22 April 1955 Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Indonesia telah menandatangani Perjanjian mengenai soal Dwikewarganegaraan.

Baca Juga: Situasi Dunia Memanas: Hubungan AS dan China Memburuk, Mungkin Pencegah Perang Dingin Baru Hanyalah Peristiwa Bersejarah di Bandung Tahun 1955 yang Digagas Presiden Soekarno Ini

Baca Juga: Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika: Inilah Isu yang Diangkat Sejumlah Kepala Negara Peserta KAA 2015

Kedua negara telah mencapai persesuaian paham sebagai berikut :

Kedua Pemerintah menyetujui dalam Pelaksanaan Perjanjian tersebut di atas, untuk mengambil segala tindakan-tindakan yang seperlunya dan memberikan segala kelonggaran sehingga segenap orang yang mempunyai.

Dwikewarganegaraan dapat memilih kewarganegaraannya menurut kehendak sendiri.

Kedua Pemerintah menyetujui bahwa di antara mereka yang serempak berkewarganegaraan Republik Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok terdapat suatu golongan, yang dapat dianggap mempunyai hanya satu kewarganegaraan dan tidak mempunyai dwikewarganegaraan.

Kedua pemerintah menyetujui bahwa orang-orang yang sekali telah memilih kewarganegaraannya sesuai dengan Perjanjian tersebut di atas, tidak akan diwajibkan memilih lagi setelah jangka waktu 20 tahun itu berakhir.

Kedua pemerintah menyetujui membentuk di Jakarta suatu Panitia Bersama.

Tugas Panitia Bersama itu ialah memperbincangkan dan merencanakan cara pelaksanaan Perjanjian Dwikewarganegaraan tersebut di atas.

Sebelum jangka waktu dua tahun yang ditetapkan untuk memilih kewarganegaraan berakhir, kedudukan yang sekarang ini daripada orang-orang yang mempunyai Dwi Kewarganegaraan tidak akan berubah sampai dan setelah mereka melakukan pilihan kewarganegaraannya.

Baca Juga: Kim Jong Un Datang ke Bandung, Ridwan Kamil Bangga dan Waswas

Baca Juga: 'Kompori' Negara ASEAN untuk Depak Myanmar dari KTT, Terkuak Alasan Jokowi Pilih Sikap Tegas, Merasa Tak Dihormati Usai Junta Militer Lakukan Ini