Jadi Sorotan, Terungkap Strategi Perang Ukraina yang Mematikan dengan Kerahkan Tim Intelijen Militer Khusus untuk 'Membidik' Perwira Rusia

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

(Ilustrasi) Batalyon Azov - Strategi Perang Ukraina

Intisari-Online.com -Volodymyr Zelensky mengeklaim jenderal keempat Rusia tewas dalam serangan Rusia ke Ukraina.

Dia tidak menyebutkan nama perwira itu, tetapi seorang penasihat kementerian dalam negeri Ukraina mengatakan bahwa Mayor Jenderal Oleg Mityaev dibunuh oleh Batalyon Azov yang berhaluan sayap kanan.

Balatyon Azov merupakan kelompok ultra-nasionalis yang dituduh menyembunyikan ideologi neo-Nazi dan supremasi kulit putih.

Unit ini awalnya dibentuk sebagai kelompok sukarelawan pada Mei 2014 dari geng Patriot Ukraina ultra-nasionalis, dan kelompok neo-Nazi Majelis Nasional Sosial (SNA).

Kedua kelompok terlibat dalam cita-cita xenofobia dan neo-Nazi serta menyerang migran secara fisik, komunitas Roma, dan orang-orang yang menentang pandangan mereka.

Sebagai batalyon, resimen Azov bertempur di garis depan melawan separatis pro-Rusia di Donetsk, wilayah timur Ukraina.

Jenderal Mityaev tewas di dekat Mariupol, kata media Ukraina sebagaimana dilansir BBC pada Selasa (16/3/2022).

Oleg Mityaev adalah jenderal keempat Rusia yang dilaporkan tewas dalam serangan Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Bak Kena Getah Atas Omongannya Sendiri, Terkuak Mengapa NATO Enggan Membantu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Memang Dia Bukan Nazi, Tapi Tentara-tentaranya

Baca Juga: Usai Presiden Zelensky Buka Suara 'Perang Dunia III Mungkin Sudah Dimulai,' Kini Perundingan Rusia-Ukraina Rancang 15 Poin Kesepakatan Damai

Target terencana

Melansir Kompas.com, dengan kerugian yang begitu tinggi, beberapa ahli meyakini para jenderal tidak hanya berada di tempat yang salah pada waktu yang salah, tetapi Ukraina kemungkinan akan menargetkan perwira tinggi Rusia.

"Saya tidak berpikir ini kecelakaan. Satu kecelakaan, tapi ini banyak yang ditargetkan", Rita Konaev dari Universitas Georgetown mengatakan kepada BBC.

Berbicara kepada Wall Street Journal, seseorang di lingkaran dalam Presiden Zelensky mengatakan Ukraina memiliki tim intelijen militer, yang didedikasikan untuk menargetkan kelas perwira Rusia.

"Mereka mencari jenderal, pilot, komandan artileri yang terkenal," kata orang itu kepada surat kabar itu.

Dengan militer Ukraina kalah jumlah, penargetan individu tingkat tinggi bisa menjadi bagian penting dari perang informasi, menurut Konaev.

"Dengan asumsi ada unsur penargetan, ini (kematian jendral Rusia) memberi dorongan moral Ukraina sendiri. Ada unsur kemenangan. Ini menginspirasi."

Agar Ukraina bisa menargetkan perwira Rusia tertentu, ia perlu mengetahui posisi mereka.

Baca Juga: Tuduhan Rusia Tidak Lebay, Bukti-bukti Baru Dari Laboratorium Biologi Ukraina yang Dibiayai AS Sudah Didapatkan Rusia, Senjata Biologi Macam Apa yang Mereka Buat?

Baca Juga: Dibongkar Mata-mata Inggris, Rupanya Begini Sebenarnya Respon Asli Presiden China Saat Tahu Sekutunya Rusia Melancarkan Serangan Langsung ke Ukraina

Analis mengatakan Rusia menggunakan saluran komunikasi terbuka, yang dapat memberikan petunjuk tentang di mana target tertentu berada.

"Jika Rusia menggunakan ponsel atau radio analog untuk berkomunikasi dengan perwira senior, Ukraina memiliki segalanya di pihak mereka," kata analis pertahanan Konrad Muzyka dari Rochan Consulting kepada BBC.

Setelah kematian perwira senior lainnya, Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov, Ukraina merilis rekaman yang diklaim sebagai dua petugas keamanan Rusia.

Di dalamnya mereka membahas kematian sang jenderal, dan mengeluh bahwa jaringan komunikasi pasukannya tidak aman.

Baca Juga: Berminggu-minggu Dimusuhi Satu Dunia, Mendadak Vladimir Putin Mau Akhiri Perang Rusia-Ukraina, Asal Ukraina Mau Penuhi Syarat Mutlak Ini

Baca Juga: Dapat Pasokan 1.000 Senjata Anti-tank hingga Bebaskan Siapa Saja yang Ingin Berperang Bersama, Presiden Zelensky: Perang Dunia III Mungkin Sudah Dimulai

(*)

Artikel Terkait