Find Us On Social Media :

Latar Belakang KAA (Konferensi Asia Afrika) 1955 di Bandung, Begini Penyebab Diadakan Konferensi Tersebut

By May N, Kamis, 17 Maret 2022 | 16:54 WIB

Latar belakang Konferensi Asia Afrika

Intisari - Online.com - KAA atau Konferensi Asia Afrika pertama kali diadakan di Indonesia, sehingga Indonesia turut berperan dalam upaya menciptakan perdamaian dunia.

KAA dilaksanakan pada tahun 1955, lantas apa latar belakang KAA?

Melansir American Empire, Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika diadakan pada 18-24 April 1955 di Bandung, Jawa Barat.

KAA diikuti oleh negara-negara yang baru memperoleh kemerdekaan. KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Burma (Myanmar), Ceylon (Srilanka), India dan Pakistan.

Menteri Luar Negeri Indonesia Sunario sebagai koordinator.

Sebanyak 24 negara di Asia dan Afrika menghadiri KAA 1955.

Tahukah kamu latar belajang KAA?

Latar belakang KAA

Baca Juga: Peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika, Salah Satunya Jadi Pemrakarsa Pertemuan Penting Ini

Baca Juga: Inilah Tujuan KAA di Bandung dan Dampaknya Bagi Dunia, Beginilah Penjelasan Lengkapnya

Gagasan Konferensi Asia Afrika dipengaruhi oleh beberapa latar belakang, yaitu:

Perang Dingin Blok Barat dan Blok Timur

Mengutip Sumber Belajar Kemdikbud RI, berakhirnya Perang Dunia II pada Agustus 1945 bukan berarti situasi permusuhan di antara bangsa-bangsa di dunia berakhir dan langsung tercipta perdamaian dan keamanan dunia.

Di belahan dunia, terutama di wilayah Asia dan Afrika masih ada masalah bahkan muncul masalah baru yang mengakibatkan permusuhan bahkan pada tingkat perang terbuka.

Seperti yang terjadi di Korea, Indo Cina, Palestina, Afrika Selatan dan Afrika Utara.

Penyebabnya permasalahan tersebut adalah lahirnya dua blok kekuatan yang bertentangan secara ideologi maupun kepentingan, yaitu Blok Barat dan Blok Timur.

Blok Barat dipimpin oleh Amerika Serikat sedangkan Blok Timur dipimpin oleh Uni Sovyet.

Masing-masing blok berusaha menarik negara-negara Asia dan Afrika agar menjadi pendukungnya.

Baca Juga: Menggalang Dana, Perjuangan Bung Karno untuk Kemerdekaan Palestina Tak Pernah Redup

Baca Juga: Mengenang Konferensi Orang-orang ‘Berwarna’ Pertama dalam Sejarah Manusia di Museum Konferensi Asia Afrika

Akibatnya, permusuhan terselubung tetap hidup bahkan bertumbuh di antara kedua blok dan para pendukungnya.

Suasana ini dikenal dengan nama Perang Dingin.

Penjajahan di Asia dan Afrika

Selain Perang Dingin, pergolakan di dunia juga terjadi akibat masih adanya penjajahan terutama di Asia dan Afrika.

Sebelum 1945, umumya Asia dan Afrika menjadi daerah jajahan negara-negara Barat.

Tetapi sejak 1945, banyak daerah di Asia dan Afrika menjadi negara merdeka tetapi masih banyak menghadapi masalah-masalah sisa penjajahan seperti Indonesia tentang Irian Barat, India dan Pakistan.

Beberapa negara Asia dan Afrika yang telah merdeka masih mengalami konflik antarkelompok masyarakat sebagai akibat masa penjajahan (politik divide et impera).

Meski masih ada yang berjuang bagi kemerdekaan bangsa dan negaranya seperti Aljazair, Tunisia, dan Maroko di Afrika Utara, Vietnam di Indo Cina, dan di ujung selatan Afrika.

Baca Juga: Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika: Inilah Isu yang Diangkat Sejumlah Kepala Negara Peserta KAA 2015

Baca Juga: Kim Jong Un Datang ke Bandung, Ridwan Kamil Bangga dan Waswas

Kekhawatiran akibat pengembangan senjata nuklir

Bangsa-bangsa di dunia, terutama di Asia dan Afrika mengkhawatirkan pengembangan senjata nuklir yang dapat berakibat pemusnahan umat manusia.

PBB belum berhasil menyelesaikan berbagai persoalan dunia Pada masa ini telah ada badan internasional yaitu Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB (United Nations atau UN) yang berfungsi menangani masalah-masalah dunia.

Tetapi nyatanya badan ini belum berhasil menyelesaikan berbagai persoalan dunia, seperti Perang Dingin, pengembangan senjata nuklir, dan penjajahan suatu bangsa atas bangsa lain.

Baca Juga: Babak Baru Perang Rusia-Ukraina, Warning Mengerikan dari Analis Bahwa Konflik Nuklir Mungkin Terjadi, Sedangkan Putin Bisa Mengubah Lanskap Perang Jika Benar Gunakan Senjata Mematikan Ini

Baca Juga: China Dibuat Makin Murka, Setelah Amerika Punya Rencana Gila Tempatkan Senjata Nuklirnya di Negara Asia Ini, Bisa Jadi Ancaman Paling Mematikan di Asia Timur