Bak Bocah Kecil yang Baru Ditampar Kakaknya, Zelensky Akhirnya Akui Dirinya Kapok Kobarkan Perang, Bantuan Barat pun Cuma Bikin Dirinya Makin Pusing karena Ini

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

(Ilustrasi) Perang Rusia-Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

Intisari-Online.com -Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan bahwa negara-negara Barat membantu Ukraina, tetapi Kiev belum mampu membalasnya.

"Uang yang dialokasikan oleh Eropa dan negara-negara lain dihabiskan hanya untuk bantuan kemanusiaan atau senjata."

"Terkadang kami menerima senjata secara langsung, tetapi Anda harus memahami bahwa segala sesuatu ada harganya," katanya sebagaimana diwartakan TASS, Sabtu (12/3/2022) .

"Setiap kali uang yang kami dapatkan... yah, semuanya datang dengan biaya, itu tidak gratis."

Pada akhir Februari, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky meminta Uni Eropa untuk membiarkan negaranya bergabungdengan serikat pekerja segera.

Permohonan Ukraina untuk keanggotaan UEtelah diterima, didaftarkan dan sedang dipertimbangkan, kata Kepala Kantor Presiden Ukraina Andrey Yermak pada 1 Maret.

Para kepala negara dan pemerintah Uni Eropa,menyatakan solidaritas mereka dengan Ukraina dalam sebuah pernyataan bersama, tetapi tidak memberikan status kandidat kepada Kiev.

Menurut pernyataan terakhir, UE akan terus memperkuat hubungannya dengan Ukraina, yang termasuk dalam "keluarga Eropa".

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Jadi Konflik Proksi NATO dan Rusia, Tapi Mengapa AS Batalkan Pertukaran Jet Tempur MiG 29 Polandia dengan F-16s yang Hendak Disumbangkan ke Ukraina?

Baca Juga: Pantas Sampai Buru-buru Tutup Akun Twitter Pembongkarnya, Terkuak Rencana Busuk AS di Ukraina, Kembangkan Senjata yang Nyaris Tak Ada 'Penangkalnya'

Namun, menurut Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, proses aksesi Ukraina ke UE dapat memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan bahwa Rusia dan Barat harus memberikan jaminan keamanan kepada negaranya.

"Selain dari Federasi Rusia, jaminan keamanan juga harus diberikan oleh para pemimpin lain," katanya dalam wawancara dengan media asing, Sabtu.

Presiden Ukraina mengatakan NATO tidak menawarkan perlindungan kepada negaranya.

“Yang kita butuhkan saat ini bukanlah kata-kata, tetapi jaminan keamanan dari negara-negara dan serikat-serikat negara yang mampu menyediakannya,” katanya. "Kami tidak ingin mengobarkan perang lagi."

Zelensky melanjutkan dengan mengatakan bahwa negosiasi Rusia-Ukraina berlanjut.

"Kelompok negosiator Ukraina dan Rusia sedang mendiskusikan beberapa hal," katanya.

Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengklaim bahwa semua koridor kemanusiaan yang disepakati sebelumnya berfungsi pada hari Sabtu, dan 12.729 orang menggunakannya untuk melarikan diri.

Baca Juga: Masih Gondok Setengah Mati dengan Polah Brutal NATO Kepada Anak-anak Tak Berdosa di Negerinya, Negara Ini Siap Hukum Warganya yang Bantu Ukraina

Baca Juga: Disanksi Tidak Jera, Begini Ternyata Cara Rusia Tetap Dapat Pendapatan Fantastis Lewat Aset Energinya, Tiba-tiba Gaet Negara Asia Ini Jadi Mitra Perdagangannya

"Kami berhasil mengevakuasi 12.729 orang," katanya dalam video yang diposting oleh kantor kepresidenan di saluran Telegramnya.

Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Ukraina untuk masalah reintegrasi di wilayah yang tidak terkendali, Irina Vereshchuk, mengatakan sembilan dari 14 koridor kemanusiaan beroperasi pada periode yang dilaporkan.

"Kemarin kami berhasil mengevakuasi lebih dari 7.000 orang, tetapi hari ini jumlahnya sedikit kurang dari 13.000," katanya.

Baca Juga: China dan India Sudah Dukung Rusia dalam Perang Rusia-Ukraina, Lantas Apa Dampaknya Bagi Perdamaian Indo-Pasifik? Ternyata Kerugian Ini Bisa Sambar Indo-Pasifik dan Indonesia Termasuk di Pasar Global

Baca Juga: Tantang Balik NATO, Rusia Sebut Mereka Bisa Menarget Pasokan Senjata Barat untuk Ukraina, 'Konvoi Ini Jadi Target Empuk!'

(*)

Artikel Terkait